Berita hoax banyak tersebar di berbagai media sosial tidak hanya melalui Whatsapp namun juga melalui Instagram, banyak masyarakat yang sudah percaya dan senang karena mendapat pengobatan secara gratis. Sehingga dengan tegas Satgas Covid-19 langsung memberi pengumuman jika informasi yang diberikan adalah hoax.Â
Dalam (Suciati, 2020, h. 137) terdapat teknik penyajian berita pada media sosial, yakni berita disampaikan dengan singkat dalam format yang memfokuskan pada visual seperti video atau video grafis dengan durasi maksimal satu menit.
 Dengan format berita singkat yang hanya berisi bagian yang penting dan menarik, di mana sebenarnya tidak memenuhi standar berita terlihat tidak ada alur berita. Lalu, berisi informasi tambahan melalui caption atau keterangan gambar.
Berita yang diunggah juga terdapat unsur seperti timely, current, up to date, terkini, dan sebagainya. Isi dari berita seringkali tidak jelas dan dibuat dengan sudut pandang-pandang yang berbeda seolah-olah berita yang ditampilkan terlihat menyakinkan dan faktual.Â
Jurnalistik Online terdapat 7 (tujuh) karakteristik jurnalistik online yang di mana ini menjadi keunggulan jurnalistik dalam (Nugroho, 2022, h. 138) :
a. Audience Control, mampu mengendalikan pembaca di mana bisa dengan leluasa untuk memilih berita dan pindah dengan cepat untuk pindah ke berita lain.
b. Nonlienarity, berita yang disampaikan tidak secara berurutan jadi berita bisa muncul dengan baru atau bisa diposting dalam waktu yang cukup lama.
c. Store and Retrieval, bersifat berita di arsip dan disimpan sehingga bisa di akses dengan mudah oleh pembaca.
d. Unlimited Space, jurnalistik online relatif tanpa ada batasan jumlah berita atau informasi yang akan dipublikasikan, juga relatif tanpa batasan jumlah huruf dan kata atau kalimat.
e. Immediacy, kecepatan poin utama pada jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada pembaca.
f. Multimedia Capability, berita yang disampaikan tidak hanya berisi teks tapi dilengkapi audio dan video.Â