Perkembangan jurnalisme Indonesia dimulai saat Belanda datang untuk menjajah Indonesia, pada masa pendudukan Belanda bermula saat menerbitkan surat kabar Memories der Nouvelles tahun 1615.Â
Surat kabar ini masih ditulis tangan hingga tahun 1688, pemerintah Hindia Belanda membantu dengan mengirimkan mesin cetak dan pada akhirnya dapat membuat surat kabar cetak untuk pertama kalinya.Â
Perkembangan Jurnalisme di Indonesia
Sejak mengenal teknologi informasi internet pada tahun 1990 di mana banyak digunakan di kalangan media massa, maka banyak terjadi perubahan jurnalisme saat ini bandingkan zaman dulu.Â
Setelah muncul surat kabar untuk pertama kalinya, mulai bermunculan surat kabar yang lain yang diterbitkan oleh masyarakat pribumi, di mana diterbitkan dalam berbagai bahasa yaitu Belanda, Cina, Jawa, dan sebagainya.
Kemudian, perkembangan jurnalisme Indonesia pada masa itu sangat menanjak karena mampu membuat surat kabar dengan berbagai bahasa pada abad ke-19.Â
Muncul permasalahan setelah masa pendudukan Indonesia berganti dengan pendudukan Jepang. Jurnalisme Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, di mana semua surat kabar dipaksa untuk bergabung yang disesuaikan dengan rencana dan tujuan Jepang.
Hal ini terjadi karena kebebasan pers masih sangat dibatasi pada masa itu maka mereka sangat ditekan untuk harus mengikuti pemerintah Jepang.
Surat kabar yang digunakan menjadi sarana untuk pada pejuang untuk menjadi wadah agar tetap semangat tetapi yang terjadi kondisi Indonesia terancam. Pada masa itu pejuang sangat menjadikan surat kabar itu memiliki peranan yang sangat penting.
Namun yang terjadi, kedudukan Indonesia sudah kuat setelah adanya pembubaran RIS (Republik Indonesia Serikat). Surat kabar pada zaman dulu dijadikan sebagai senjata untuk melawan politik yang bertujuan untuk menyerang lawan politiknya sehingga mendapatkan kekuasaan.
Pada akhirnya, semakin berkembang zaman banyak ditemukan konten-konten yang tidak bermutu seperti berisi konten pornografi yang membuat keadaan semakin buruk yang menimbulkan fitnah di mana saja.
Secara singkat pemerintah membuat peraturan untuk jurnalisme yang sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945, pada akhirnya mengeluarkan MPRS No XXXII/MPRS/1966 pada tanggal 6 Juli 1966.Â
Jurnalisme media konvensional seperti media cetak surat kabar, radio, dan sebagainya saat ini sudah mulai ketinggalan zaman, karena sudah banyak ditemukan anak-anak yang tidak menonton melalui televisi.
Teknologi sangat membantu khalayak dalam melakukan komunikasi dengan adanya internet, karena bisa dilakukan dengan cepat bahkan bisa diterima khalayak dalam bentuk portal berita online.Â
Saat ini perkembangan jurnalisme Indonesia tidak bisa dihindari karena ini akan terus-menerus berkembang yang di mana ini sangat membawa dampak yang baik untuk khalayak dalam mencari mencari berita tentang peristiwa yang terbaru atau menyampaikan berita dilengkapi dengan penjelasan.Â
(Waluyo, 2018 h. 35) Jurnalisme sangat penting dan diperlukan dalam suatu negara demokratis, walaupun terjadi perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan, baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lainnya.
Perkembangan media saat ini yang terdiri dari televisi, radio, media cetak, dan sebagainya sudah berganti menjadi model media online. Media saat ini sudah menjadi hal biasa karena bisa dengan mudah mengakses berbagai platform untuk mendapatkan informasi.
Khalayak pada saat ini juga sangat dipermudahkan karena portal berita online bisa ditemukan atau di download pada handphone khalayak atau dengan membuka melalui laptop dan komputer, Indonesia mempunyai portal berita online terbaik yaitu :
a. Tribunnews.com, slogan "berita terkini indonesia". Situs ini menyampaikan berita terupdate lokal, nasional, dan internasional.
b. Detik.com, portal ini menawarkan berita baru tiap detik dan tentunya dan tentunya menjadi portal informatif cepat dan terkini di Indonesia.
c. Kompas.com, berisi artikel terbaik tajam, aktual, dan terpercaya seputar peristiwa yang sedang marak terjadi seperti politik, olahraga, media sosial.
d. Jawapos.com, yang berisikan berita-berita yang terkini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H