Paradigma dipelajari untuk memberikan dasar untuk bisa berinteraksi dengan sekelilingnya yang bertujuan agar manusia bisa memiliki cara secara mendasar seperti untuk berpikir, menilai, dan melakukan sesuatu secara realitas. (Astuti, 2022, h. 17) paradigma seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, dan nilai untuk membentuk kerangka kerja sebuah penelitian. Pada Film Beranak Dalam Kubur (1971) dan Ivanna (2022) mempunyai perbedaan yang sangat terlihat pada paradigma empiris dan paradigma fenomenologi.Â
Paradigma empiris, (Sativa, 2011, h. 115) sebuah aliran di dalam dunia filsafat yang menitikberatkan pengalaman inderawi sebagai sumber utama dan asal-usul pengetahuan manusia. Film pertama yaitu Beranak Dalam Kubur itu hanya berupa fiksi atau cerita yang dikarang menjadi sebuah film sedangkan film Ivanna merupakan sebuah kisah nyata yang ditulis pada sebuah novel datang dari Risa Saraswati atau dipanggil Risa seorang penulis, Youtuber, dan Produser diklaim mempunyai supranatural dan bisa berkomunikasi pada makhluk gaib, yang selalu ditunggu oleh masyarakat bila meluncurkan sebuah film.Â
Paradigma fenomenologi, mempelajari manusia untuk melihat persepsi dan pemikiran yang dialami secara langsung berdasarkan pengalaman. Saya sebagai pecinta film horor kagum pada akting ratu horor atau Scream Queen Indonesia Suzanna, karena saya bisa merasakan hawa dan pembawaan dari Suzanna sangat menyeramkan membuat saya selalu kepikiran jika hendak tidur. Alur cerita ini menampilkan sebuah wanita yang sedang mengandung lalu ia dibunuh dengan cara ditenggelamkan oleh adik tirinya, akibat itu ia mengalami kontraksi bukannya dibantu ia malah disiram air keras, lalu ia dikubur hidup-hidup bersamaan ia melahirkan bayinya di dalam tanah.Â
Sama seperti Film horor Ivanna mempunyai ciri khas tersendiri kisah ini yang menceritakan masa lalu yang kelam pada masa penjajahan di Indonesia yang ditulis sendiri oleh Risa, saya juga menonton film secara langsung di bioskop di mana banyak sekali adegan yang tidak terduga. Lalu akting pada seluruh aktor sangat mengagumkan seperti membuat cerita itu menjadi sangat sedih dan marah membuat perasaan penonton dan saya sendiri campur aduk betapa tragisnya cerita dibalik Ivanna.Â
Kita tidak asing lagi saat mendengar mengenai genre yang berupa sebuah cerita atau narasi cerita, genre yang masih melekat sampai saat ini adalah drama, action, dan horor. Dari anda sendiri tidak mungkin tidak mengenal tiga genre yang telah saya tulis, di mana tiga genre itu akan terus dicari dan ditonton oleh khalayak. (Astuti, 2022, h. 24) genre mempunyai kesamaan yaitu gaya visual bentuk ikon, property, lokasi, dan sebagainya.
Terdapat persamaan dan perbedaan yang ditampilkan pada kedua film horor yang saya pilih, film ini pasti dibuat alur terlebih dahulu agar cerita dan pesan disampaikan kepada penonton. Lalu perannya masing-masing ada perempuan dan juga laki-laki, gaya editing tentu juga sangat berbeda pada tahun 1971 dan 2022, di mana Beranak Dalam Kubur mempunyai visual edit masing kurang smooth masih terlihat kasar sehingga saya sendiri kurang menyukai beberapa adegan sangat berbeda dengan film Ivanna edit sangat smooth dan bagus yang terlihat nyata, untuk suara saya berpendapat lebih jelas film Ivanna dibandingkan film Beranak Dalam Kubur.Â
Saya memilih dua film horor ini karena mereka menciptakan ketakutan dari alur cerita karena saat anda menonton tidak bisa menebak adegan apa yang ditampilkan pada layar bioskop. (Astuti, 2022, h. 28) film horor mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Situasi yang mengancam
Musik terdengar aneh
Karakter berupa monster atau orang gila dan sebagainya
Penentuan penentuan cerita, aktor, latar tempat dan waktu serta desain pemasaran saya lebih menyukai Ivanna karena terlihat lebih matang dan sangat jelas dibandingkan Beranak Dalam Kubur berupa cerita yang pada Zaman dulu menurut saya klasik seperti cerita pada umumnya terlihat juga dari faktor umur, latar, dan sebagainya lebih jelas dan lebih dinikmati adalah dari film Ivanna.
Dalam pembuatan film pasti ada tantangan pada setiap genre kenyataannya genre sangat membantu industri film untuk ditampilkan kepada penonton, genre yang telah diciptakan akan selalu konsisten dan mudah dikenali karena tidak banyak perubahan yang dialami. (Astuti, 2022, h. 25) genre bisa melewati waktu dan sejarah karena genre bisa muncul di masa lampau dan di produksi kembali seperti ciri khas yang sama.
Kelebihan yang didapatkan pada film Beranak Dalam Kubur saya berpendapat karena aktor utamanya Suzanna yang pasti banyak meraih banyak penonton, sedangkan film Ivanna seluruh aktornya terkenal dan beberapa sudah berakting pada film yang lain. Kedua film ini juga mempunyai pemasaran yang sangat berbeda semakin bertambahnya tahun film Beranak Dalam Kubur (1971) hanya memaparkan poster film saja, sedangkan film Ivanna sebelum tayang melakukan promosi melalui penulisnya langsung Risa dalam platform Youtube. Seorang aktor bernama Sonia yang berperan sebagai Ivanna meminta izin kepada Risa yang berteman dengan Ivanna untuk memerankannya pada film itu dan para cast film Ivanna juga hadir pada channel Youtube Risa.
Sub-genre Beranak Dalam Kubur (1971) & Ivanna (2022) masuk dalam film noir, dikarenakan syuting kebanyakkan terjadi pada malam hari bukan siang hari, yang di mana itu dilakukan agar penonton bisa mendapatkan alurnya yang menegangkan dan horor. Karakter pada kedua film juga menampilkan suasana yang gelap, pencahayaan kurang, dan abu-abu (Astuti, 2022, h. 29) karakter keras kepala, sinis, dan memaki perempuan misterius, dan suasana yang abu-abu dan hitam.Â
Cast Pemain Beranak dalam Kubur (1971)Â
Cast Pemain Ivanna (2022)
Â
Lokasi Syuting Beranak Dalam Kubur (1971)
Ilustrasi Lokasi syuting Ivanna (2022)Â
Daftar Pustaka
Astuti, Vita. (2022). Buku Ajar : Filmologi Kajian Film. Komplek Fakultas Teknik UNY Kampus UNY Karangmalang Yogyakarta.
Muslim. (2015). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, Dan Jenis Penelitian Dalam Ilmu Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIK), 1(10), 1-9.Â
Sativa. (2011). Emperirisme, Sebuah Pendekatan Penelitian Arsitektural. Jurnal INERSIA, 7(2), 115-123.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H