Mohon tunggu...
Ivana Deva
Ivana Deva Mohon Tunggu... Mahasiswa - undergraduate literature student

Mengkhususkan penulisan konten di bidang humaniora dan (mungkin) sedikit tips investasi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Perlakukan Client dengan Baik, Niscaya Bisnismu Lancar!

16 Februari 2023   17:02 Diperbarui: 16 Februari 2023   17:05 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau teman-teman punya pengalaman sebagai freelancer, paling tidak memahami kerepotan menuruti keinginan client. Terlebih, kalau kedapatan client yang banyak mau. Bawaannya bikin pengin pensiun, tapi kepentok umur yang masih muda.

Biar begitu, kita tetap harus baik-baik ke client demi hidup yang lebih baik juga. Nah, kali ini, saya akan berbagi pengalaman ngemong client selama berkarir sebagai freelance content writer.

Memahami Apa itu Client

Sebelum melompat terlalu jauh ke pembahasan mengenai tips menghadapi client, pertama-tama kamu harus memahami terlebih dahulu esensi dari client itu sendiri. Apakah client sama dengan costumer dan consumer?

Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara customer, consumer, dan client.

Customer juga sering disebut sebagai pelanggan. Customer sendiri merupakan orang yang melakukan transaksi pembelian atas produk Anda. Dalam hal ini, customer melakukan transaksi pembayaran untuk memiliki produk, tak peduli apakah dia membeli produk tersebut untuk diri sendiri atau untuk orang lain.

 Yang kedua adalah consumer atau konsumen. Consumer sudah pasti merupakan orang yang mengkonsumsi produk yang Anda tawarkan, tak peduli apakah ia yang melakukan transaksi pembelian atas produknya atau bukan.

 Dari sini, kita mengetahui bahwa customer menitikberatkan pada pembelian produk dan consumer yang bertitik berat pada konsumsi produknya. 

Sebetulnya, esensi klien tidak jauh beda dengan konsumen. Yang membedakan antara consumer dengan client adalah produk yang digunakan klien identik dengan produk layanan atau jasa.

5 Tips Menghadapi Client Baru agar Mereka Nyaman

Berikut adalah 5 tips menjadi rekan kerja yang baik agar klien baru nyaman dan jadi langganan!

1. Kenali Karakter Klienmu

Hal pertama yang harus dilakukan saat berhadapan dengan client baru adalah mengenali karakternya dengan baik, dalam artian apakah dia pemarah, menyebalkan, atau justru baik dan suka menghibur.

Dengan memahami karakter klien, teman-teman jadi bisa menyesuaikan sikap dengan klien saat berkomunikasi mengenai kerja sama yang akan dibangun ke depannya.

Akan lebih bagus lagi jika teman-teman sudah terlebih dahulu mencoba mengenali klien lewat media sosial yang mereka miliki. Jadi, sebelum meeting untuk pertama kalinya, setidaknya kamu sudah memiliki gambaran mengenai karakter client.

2. Dengarkan Permintaan Klien dengan Saksama

Perlu diingat bahwa client ingin didengar. Maka, jangan sampai kamu terlihat tidak memperhatikan klien dengan serius saat ia sedang mempresentasikan ide dan permintaannya. Melansir Small Business BC, terkadang klien hanya perlu didengarkan dengan serius ketika ia sedang berbicara kepadamu.

Oleh karena itu, saat klienmu memaparkan presentasi suatu proyek atau masalah yang berkaitan dengan pekerjaan ke depannya, kamu harus mendengarkan dan memperhatikannya dengan baik. Jika hal ini dijalankan, klien baru akan senang dengan perlakuanmu.

3. Berikan Respons Secepat Mungkin Kepada Klien

Selain didengarkan, klien juga berekspektasi untuk ditanggapi secara responsif. Sebagai freelancer, sebisa mungkin beri respons secepatnya kepada klien saat ada sesuatu yang disampaikan oleh mereka, entah itu melalui email, telepon, atau saat meeting secara langsung. 

Menurut Neil Patel, kesalahan ini kerap dianggap sepele. Banyak perusahaan yang mengabaikan tanggapan dari klien sehingga membuat klien menunggu, bahkan lebih dari satu hari.

Padahal, masalah responsif ini sangat fatal dalam keberlangsungan bisnis. Saat teman-teman merespons klien dalam waktu yang lama, client boleh jadi akan menganggap kamu sebagai orang yang tidak profesional.

4. Memposisikan Dirimu Sebaik Mungkin

Cara lainnya untuk menghadapi klien baru adalah dengan memposisikan diri sebaik mungkin tiap kali klien membutuh solusi akan masalah yang tengah dihadapinya. Lah, memposisikan diri maksudnya bagaimana?

Yang dimaksud dengan memposisikan diri adalah menjadikan diri kamu sebagai pendengar serta penasihat yang baik bagi klien. Saat mereka membutuhkan inovasi dan ide kreatif, berikan saran-saran terbaikmu supaya dapat membantu mereka dengan maksimal.

5. Biasakan untuk Mengucapkan Terima Kasih

Yang terakhir: jangan lupa untuk selalu ucapkan terima kasih. Ya, meski terdengar simple, ucapan terima kasih bisa sangat bermaksa dan memiliki peran fatal.

Jangan sampai kamu lupa untuk mengucapkan terima kasih di setiap meeting atau kerja sama yang sudah kamu bangun dengan klien. Berterima kasih akan membuat klienmu senang karena merasa dihargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun