Mohon tunggu...
Ivana Clara
Ivana Clara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Tulang Dapat Hilang?

30 November 2017   13:29 Diperbarui: 30 November 2017   13:41 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulang, otot, dan sendi  merupakan sistem gerak yang terdapat  pada tubuh manusia maupun hewan khususnya vertebrata.  Tulang merupakan penopang tubuh agar dapat berdiri, penyimpan energi, dan penghasil sel darah di sumsumsum tulang. Kandungan utama pada tulang yaitu kalsium yang  terkumpul erat akibat adanya kolagen. Kalsium terbagi menjadi 2 yaitu kalsium padat dan kalsium ion. 

Tulang -- tulang yang tersusun dan terhubung oleh sendi -- sendi  akan membentuk suatu rangka (skeleton). Rangka memiliki fungsi untuk melindungi , dan menjaga organ -- organ dalam supaya tetap berada ditempatnya. Rangka pada tubuh manusia dan hewan vertebrata ditutupi oleh otot dan kulit sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam).  Rangka merupakan alat gerak pasif yang kemudian digerakkan oleh otot. Ketiga komponen dari sistem gerak ini saling bekerja sama dalam proses pergerakan makhluk hidup.

Pembentukan tulang yang dialami manusia terjadi pada saat masih janin hingga pada usia 30 -- 35 tahun. Proses pembentukan ini mengalami regenerasi yaitu menggantikan tulang yang sudah tua dengan yang masih baru. Pada usia 20 tahun, tulang akan mengalami kematangan tulang yang berarti berhentinya pertumbuhan panjang pada tulang. Walau begitu, tulang masih dapat bertambah besar karena  meningkatnya aktivitas otot pada manusia.  Pertumbuhan tulang berhenti ketika mencapai usia 30 -- 35 tahun, dan akan mengalami  puncak massa tulang.

Puncak massa tulang dapat dikatakan maksimal apabila tercukupinya asupan kalsium. Setelah terjadi puncak massa tulang, manusia akan mengalami penurunan massa tulang yang berjalan lebih cepat  dari proses regenerasi yang mulai melambat. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dan apabila penurunan massa tulang (berkurangnya kalsium)  terjadi terus -- menerus nantinya akan mengakibatkan osteoporosis.

Osteoporosis adalah penipisan tulang yang abnormal akibat dari berkurangnya kalsium dan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium sehingga menyebabkan tulang menjadi keropos, rapuh, dan akhirnya patah. Osteoporosis merupakan akibat dari  proses degenerasi tulang yaitu penurunan fungsi sel bagi kaum lansia. Proses ini dimulai pada manusia yang berumur 50 tahun. Gejala yang dapat ditimbulkan pada orang yang mengalami osteoporosis adalah penurunan tinggi badan, postur tubuh bungkuk, dan sering terjadi keretakan pada tulang. Penyebab lainnya dari osteoporosis selain karena faktor usia yaitu gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang tidak teratur,kurang olahraga, merokok, dan mengonsumsi alkohol.

Pada tahun 2006, Puslitbang Gizi Depkes  melakukan penelitian yang hasilnya yaitu sebanyak 23 % wanita berusia 50 -- 80 tahun dan 53 % wanita berusia 70 -- 80 tahun mengalami osteoporosis. Resiko yang dialami wanita 4 kali lebih besar dibandingkan pria, lalu apakah alasannya ? Alasannya karena wanita mengalami masa mengandung dan menyusui.                           Pada masa itu apabila asupan kalsiumnya tidak memenuhi, maka secara tidak langsung akan mengambil kalsium dari tulang. Selain itu, karena wanita juga mengalami berakhirnya masa menstruasi (menopause). Menopause membuat kadar estrogen menjadi turun yang mengakibatkan penurunan kepadatan tulang secara drastis. Jadi jenis kelamin juga merupakan faktor terjadinya  osteoporosis selain faktor usia dan gaya hidup tidak sehat.

Selain osteoporosis, ada juga penyakit kelainan tulang lainnya, yaitu :

1.Osteomalasia

Pengeroposan pada tulang dan gejala yang timbul sama dengan osteoporosis yaitu timbul rasa nyeri di tulang punggung dan pinggul. Perbedaanya adalah osteomalasia dialami oleh anak -- anak. Penyakit ini diakibatkan oleh penurunan fungsi vitamin D sehingga tidak bisa menyerap kalsium yang dibutuhkan oleh tulang. Pengobatan yang dapat diberikan yaitu berupa pemberian obat dan terapi enzim. Orang yang mempunyai gangguan pada tiroid sering mengalami osteomalasia.

2.Osteoarthritis

Merupakan peradangan pada tulang sendi terutama sendi lutut. Sering disebut juga dengan penuaan sendi. Masalah yang terjadi yaitu sendi tidak dapat melakukan proses regenerasi sehingga berakibat pada kerusakan. Gejala yang timbul adalah nyeri pada lutut. Faktor yang mempengaruhi yaitu faktor usia dan obesitas dengan posisi lutut menahan berat tubuh yang berat. Atlet -- atlet pada umumnya juga berpeluang mengalami penyakit ini karena banyak melakukan gerakan berat dan betumpi pada lutut. Cara penanganannya dapat dengan pemberian obat dan mengubah gaya hidup. Jika sudah stadium lanjut harus dengan operasi pergantian sendi.

Dari pernyataan diatas, dapat dikatakan bahwa tulang  mengalami regenerasi maupun degenerasi. Lalu apakah semua tulang mengalami degenerasi ? Atau hanya tulang yang tidak memiliki fungsi tertentu saja yang mengalami degenerasi / bahkan bisa hilang?

Jawabannya adalah iya, semua tulang dapat mengalami degenerasi, namun  bagian rangka yang sering mengalami degenerasi sehingga terjadi osteoporosis yaitu pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang.Tidak ada tulang yang dapat menghilang begitu saja, yang ada yaitu  pengeroposan pada tulang. Hal ini biasanya disadari saat seseorang jatuh ringan dan  dengan mudah terjadi keretakan pada tulang. Semua tulang yang tersusun menjadi rangka memiliki fungsinya masing-masing, entah itu sebagai alat pergerakkan tubuh, penopang tubuh atau melindungi organ didalamnya. Tidak ada tulang di tubuh manusia yang tidak mempunyai fungsi.

Kalsium merupakan kunci utama dari permasalahan mengenai degenerasi tulang. Kekurangan kalsium dalam waktu yang lama dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, baik yang masih muda maupun yang telah lanjut usia. Selain pengeroposan pada tulang,  kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan :

1. Kram pada otot. Merupakan gejala pertama yang terjadi akibat kekurangan kalsium. Otot akan merasa nyeri dan sakit terutama pada bagian paha dan lengan.

2.Rentan terhadap virus. Kalsium berfungsi sebagai pelindung tubuh dari serangan virus dan bakteri jahat. Jadi,apabila kekurangan maka imunitas tubuh berkurang sehingga virus akan lebih mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit seperti hepatitis, flu, dan herpes.

3.Insomnia. Orang yang sulit tidur merupakan orang yang bisa dikatakan kekurangan kalsium. Dapat terjadi karena sistem kerja saraf tidak dapat bekerja optimal sehingga mengganggu kinerja jantung dan membuat kita susah  tidur.

4.Fungsi saraf terganggu. Kalsium sebagai pengatur respon otot dan fungsi saraf sehingga apabila kekurangan, maka akan membuat otot dan detak jantung melemah.

Dimana--mana segala hal yang berkelebihan tidak baik adanya, sama juga apabila kita mengalami kelebihan kalsium pada tubuh. Hiperkalemia adalah kondisi saat kadar kalium dalam darah sangat tinggi. Tubuh yang menyerap terlalu banyak kalsium dapat sebabkan bahaya bagi tubuh dan bahkan kematian, contohnya seperti dapat terkena serangan jantung karena adanya penyumbatan pada arteri, gangguan ginjal, stroke, anemia, dan kelumpuhan otot. Gejala yang timbul apabila mengalami hiperkalema yaitu  tubuh mudah lelah, mual, muntah, dehidrasi, sesak napas, dan denyut nadi lambat. Ada juga beberapa orang yang tidak mengalami gejala--gejala tersebut, sehingga sangat berbahaya apabila kita telat mengetahuinya.

Faktor-faktor penyebab terjadinya hiperkalemia yaitu karena adanya penyalahgunaan obat, luka bakar yang parah, efek samping dari operasi,alkoholisme, dan cedera parah sehingga terjadi kerusakan jaringan tubuh. Hal-hal ini dapat merusak sel hingga ke tahap melepaskan kalsium dalam jumlah tinggi ke dalam darah.

Terdapat cara untuk menangani kekurangan maupun kelebihan kalsium. Apabila mengalami kekurangan kalsium, pastinya kita harus mengonsumsi makanan berkalsium, contohnya seperti susu. Susu merupakan sumber kalsium tertinggi sehingga cocok bagi anak--anak dalam pertumbuhan tulang dan gigi serta bagi orang dewasa dalam usaha mencegah terjadinya osteoporosis. Walau begitu, kita tidak boleh mengonsumsi sembarang susu yang ada karena ada beberapa produk yang memiliki kadar kalsium sangat tinggi dan tidak sesuai dengan anjuran kadar kalsium pada usianya. Contoh produk susu dengan kalsium yang tinggi yaitu hilo, cocok bagi anak--anak. sedangkan produk susu dengan kalsium rendah yaitu anlene dan entrasol, cocok bagi orang dewasa maupun lansia. Selain susu, brokoli dan kacang -- kacangan juga mengandung banyak kalsium.

Dan apabila mengalami kelebihan kalsium (hiperkalemia) disarankan untuk tidak makan makanan dengan kadar garam yang tinggi. Lebih baik juga melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kalsium. Orang yang normal kisarannya antara 3,5 hingga 5,5 mmol / l. Sedangkan pada orang hyperkalemia kisarannya melebihi 5,5 mmol/l.

Terdapat hampir  2 %  total kalium di dalam aliran darah.  Dan sebenarnya kadar kalium dalam darah (kalium ion) dapat distabilkan oleh ginjal / saluran pencernaan dengan dikeluarkan namun, banyak orang yang sudah lanjut usia menderita gangguan fungsi ginjal sehingga ginjal tidak mampu menyerap kelebihan kalium dalam darah.

Permasalahan pada tulang memang sering kali dialami oleh kaum lansia, dan secara alami manusia memang akan mengalami penurunan kepadatan tulang hingga berakibat osteoporosis namun, janganlah khawatir. Menurut Sunaryo, dokter spesialis ortopedi, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, terjadinya osteoporosis dapat diperlambat dengan melakukan gaya hidup yang sehat seperti pola makan yang teratur dan memperbanyak olahraga.  Hal ini sangat baik dilakukan karena kita dapat memperpanjang waktu untuk melakukan berbagai aktivitas yang kita gemari.

Penanganan yang dapat dilakukan apabila sudah mengalami osteoporosis dan supaya tidak berlanjut pada patah tulang yaitu usahakan berada di lingkungan yang aman agar terjauh dari resiko berbahaya mengenai tulang. Tidak melakukan aktivitas yang berat dan apabila ingin tetap sehat sebaiknya melakukan olahraga yang ringan saja  seperti jalan kaki, senam, dan yoga.

Dari berbagai analisa dan pernyataan yang telah dibahas, dapat diambil kesimpulan  bahwa semua jenis tulang  melakukan degenerasi terutama bagi kaum lansia namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak -- anak juga dapat mengalaminya akibat dari kekurangan kalsium dan vitamin D. Degenerasi tulang biasa terjadi pada pergelangan tangan, pinggul, dan  tulang belakang. Degenerasi tulang akan menimbulkan penyakit seperti osteoporosis, osteoarthritis dan osteomalasia. Osteoporosis merupakan hal alami yang akan terjadi apabila telah lanjut usia. Selain usia, faktor jenis kelamin  dan gaya hidup tidak sehat juga dapat menjadi penyebab terjadinya osteoporosis. Hal ini dapat diperlambat dengan melakukan gaya hidup yang sehat dan olahraga yang teratur. Jadi mulai sekarang, marilah kita menjaga dan merawat tubuh kita. Jangan menunggu kalau sudah lanjut usia karena penyakit pada tulang dapat dialami oleh segala usia baik yang muda maupun dewasa. Konsumsi makan -- makanan yang berkalsium, bervitamin D dan biasakan melakukan pola hidup yang sehat.

Sekian penjelasan dari penulis mengenai degenerasi tulang. Semoga materi yang penulis sampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang berkenan di hati para pembaca, sekian dan terima kasih.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun