Mohon tunggu...
Ivana Clara
Ivana Clara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Transplantasi Organ Sebabkan Kanker?

23 September 2017   21:56 Diperbarui: 23 September 2017   23:10 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hampir 176.000 transplantasi organ padat dilakukan tahun 1987 hingga 2008 di AS,data ini dikaji oleh Dr. Engels  dan timnya. Resiko kanker limforma non-Hodgkin meningkat lebih dari tujuh kali lipat. Jenis kanker ini paling banyak ditemukan dan dialami oleh sang penerima organ. Kanker limfoma menyerang sistem limfatik dan dapat terjadi karena adanya mutasi pada DNA sel - sel limfosit yang membuat tidak terkendalinya pertumbuhan. Di dalam sistem limfatik, terdapat sel - sel darah putih yang berguna untuk memerangi infeksi. Apabila sel darah putih diserang oleh sel kanker, tubuh tidak memiliki sarana untuk bertahan dari infeksi.

Selain kanker limforma, tingkat kanker pada paru - paru dan hati juga meningkat namun,  Dr. Engels berkata bahwa hal ini dapat terjadi karena faktor sudah adanya kanker ditubuh sang penerima. Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi karena sebelum melakukan operasi, baik dari penerima dan pendonor dilakukan tes kesehatan apabila adanya HIV, sel kanker yang aktif , infeksi parah. Jika ditemukan kondisi seperti itu, dokter pasti akan membatalkan transplantasi tersebut.

Lain cerita apabila transplantasi organ ini dilakukan tidak dengan ahlinya seperti adanya perdagangan manusia yang kemudian menjual organ - organ ini di pasar gelap . Organ tubuh manusia yang diperjualbelikan harganya mencapai lebih dari 5 miliar rupiah. Organ tubuh seperti ginjal,hati dan jantung dikenakan biaya organ yang paling mahal. Mereka yang menjual organ ini pastinya tidak memperdulikan kecocokan organ, dan  langkah apa yang harus dilakukan secara medis. Yang kemudian berujung pada munculnya sel kanker karena tidak diperiksa terlebih dahulu tubuh yang akan ditransplantasikan organnya.

Selain kanker - kanker yang sudah disebutkan tadi, terdapat pula adanya kanker kulit yang merupakan akibat dari transplantasi organ yaitu kanker kulit melanoma. Gejala pertama yang timbul yaitu munculnya tanda hitam pada tubuh seperti tahi lalat secara tiba - tiba. Kanker kulit melanoma biasanya jarang dialami, namun kanker ini dapat dikategorikan kanker yang ganas karena dapat menyebar dengan cepat ke organ lain dalam tubuh. Bagian organ tubuh yang paling sering terkena munculnya kanker ini adalah wajah, punggung, kaki, dan tangan. Apabila terdapat tahi lalat yang terasa sangat gatal sehingga menimbulkan pendarahan, dapat disimpulkan bahwa kamu sedang terjangkit melanoma.

Dr. Christina Lee Chung, seorang professor dermatologi di Drexel University di Philadelphia, dan para rekannya melakukan penelitian kepada resipien transplantasi yang berkulit hitam dan putih. Mereka mengaku bahwa peningkatan angka kanker kulit akibat transplantasi disebabkan oleh efek penggunaan obat imunosupresan. Kebanyakan kanker ini dialami oleh orang berkulit berwarna dan telah ditemukan 19 kanker kulit baru pada 15 orang kulit berwarna, diantaranya 6 orang kulit hitam, 5 orang Asia, dan 4 Hispanik. Hal yang terjadi ini dapat dikarenakan mereka tinggal di daerah yang terekspos matahari (sinar UV).

Seiring berjalannya waktu, akhir - akhir ini telah ditemukan pengobatan modern perkembangan dari transplantasi yaitu disebut terapi stem cell.  Stem cell atau sel punca merupakan pengobatan jaringan sel tubuh yang rusak. Caranya berbeda dengan trasnplantasi. Translpantasi dapat beresiko terjadi penolakan terhadap sel baru, sedangkan stem cell tidak karena menggunakan sel pada tubuh manusia itu sendiri.

Dari berbagai pernyataan yang sudah disampaikan oleh beberapa ahli dan analisa yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa penerima organ dari operasi transplantasi dapat mengalami kanker namun, hal itu bukan satu - satunya faktor penyebab adanya kanker yang muncul ditubuh kita.

Pada operasi transplantasi,  sudah diteliti bahwa kebanyakan kanker disebabkan karena pemberian obat imunosupresan yang tidak sesuai sehingga apabila terlalu berlebihan kekebalan tubuh akan turun, menyebabkan banyak virus yang masuk dan berevolusi menjadi sel kanker. Hal itu merupakan kasus yang sering kali terjadi dari transplantasi dapat sebabkan kanker.

Sedangkan faktor lainnya yaitu karena sudah adanya sel kanker ditubuh penerima organ. Penyakit kanker merupakan penyakit yang tidak menimbulkan efek secara langsung, namun akan melahap dan menghancurkan jaringan yang ada sehingga tanpa kita sadari, umur kita sudah tidak akan lama lagi. Pola hidup yang tidak baik dalam keseharian juga dapat menyebabkan penyakit kanker, contohnya seperti merokok, tidak pernah olahraga, pola makan yang tidak dijaga, dan faktor genetik juga dapat  sebagai penyebab kanker.

Maka dari itu, kita sebagai manusia harus selalu menjaga kesehatan tubuh kita masing - masing, karena walaupun tidak melakukan transplantasi organ sekalipun, kita dapat terkena penyakit kanker. kanker dapat tumbuh di mana saja dan kapan saja tanpa kita sadari.                           Marilah mulai dari sekarang, baik itu yang masih anak - anak atau sudah dewasa kita membiasakan pola hidup yang sehat dan selalu waspada terhadap apa yang  terjadi terhadap tubuh kita.

Sekian penjelasan dari saya mengenai transplantasi organ yang dapat menyebabkan kanker. Semoga materi yang saya sampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada salah kata atau kurang berkenan di hati para pembaca, sekian dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun