Mohon tunggu...
Ivana Amelia
Ivana Amelia Mohon Tunggu... Editor - Bermula dari kata, berakhir dengan senyum

Pengarang kecil yang ingin menjadi bintang angkasa~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Sejuta Rindu

6 Maret 2022   16:27 Diperbarui: 6 Maret 2022   16:29 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdegup kencang seakan takkan bangkit kembali. Ya, itu adalah hatiku yang selalu bergejolak tanpa irama jelas terdayun angin kian kemari. Mengingat sosok bagaikan melukis elok paras pencipta Agung yang kasat mata.


Menerka-nerka?? Itulah keseharianku.

Usaha tinggi namun tak tersampai, menolak lupa genggaman erat di kala hujan tiba. Iya, dia yang kala itu menangkis gelegar petir dalam peluk menenangkan hati yang bergemuruh. Bagai pelindung penjaga hati, namun siapakah sosok itu?


Bintang malam nan kunang kecilku, kau menjadi saksi bisu antara kami berdua dalam deruan gemericik air. Ingatkah kau sosok itu? Selalu ku bayangkan dalam setiap pijak kaki pada semesta ini, berusaha menerjang ombak menemukannya kembali.


Apa? Apa yang terjadi? Mengapa tapakan surya seolah tidak dapat menuntunku kepadanya? Apakah ini labirin para rembulan malam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun