Mohon tunggu...
Ivana Agustina
Ivana Agustina Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

human society

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Digital sebagai Media dalam Pemberlakukan Social Distancing

21 April 2020   22:35 Diperbarui: 21 April 2020   22:38 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : kreativv.id

Pada tanggal 31 Desember Kasus pneumonia  terdeteksi di Wuhan, China pertama kali dilaporkan ke WHO. Dan pada tanggal 7 Januari 2020 Pihak berwenang China mengonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi virus tersebut sebagai virus corona baru, yang awalnya oleh WHO disebut sebagai 2019-nCoV.

Kasus tersebut menjadi kasus pertama kali setelah itu ada 121 negara yang terpapar oleh Virus Covid-19 ini, salah satunya adalah Indonesia. 

Pemerintah indonesia sendiri baru resmi mengumumkan WNI positif terpapar kasus ini pada tanggal 3 Maret 2020. Dan baru melakukan tindakan untuk percobaan karantina dan bekerja dari rumah (WFH) selama 2 minggu pada tanggal 15-28 Maret 2020, namun diadakan pertambahan untuk masa karantina karena kasus yang semakin parah terjadi di Indonesia.

Di tengah perkembangan kemajuan zaman yang pesat ini, salah satunya adalah tekhnologi komunikasi (gawai) dapat merubah pola tatanan kehidupan pada masa pandemic ini. Maraknya penyebaran virus covid-19 telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat yang salah satunya didukung dengan teknologi komunikasi. Masyarakat dituntut bisa dan terbiasa.

Perubahan terjadi pada cara berkomunikasi, cara berpikir, dan cara berperilaku manusia. Salah satunya mengenai kuliah daring, banyak dari kita melakukan kuliah secara daring melaui aplikasi seperti ZOOM, Schoology, Classroom, dan sebagainya, hal tersebut menjadi keuntungan sendiri karena mempermudah seseorang untuk melakukan proses pembelajaran.

Bukan hanya diranah akademik, pekerja kantoran juga menyelesaikan tugasnya melalui media daring dan hal tersebut memang menguntungkan. Sebenarnya perubahan sosial lantaran pandemi covid-19 ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui digitalisasi yang tanpa kita sadari sudah merealisasikannya.

Kebiasaan bangun tidur langsung mencari gadgetnya meskipun sebatas cek pesan masuk, lihat status, dan lainnya. komunikasi melalui media-media tersebut tentunya dapat memberikan edukatif, informatif, dan persuasive salah satu media yang sering digunakan diantaranya Instagram, Whatsapp, dan Line, dan twitter.

Sudah tampak jelas bahwa manusia membutuhkan kesempatan secara langsung untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan di sekitarnya. Di sinilah terlihat pandemic Covid-19 ini mengakibatkan perubahan pada  hubungan manusia secara humanis.

Adanya pemberlakuan social distancing ini tidak membuat kita "mati gaya".Karena komunikasi digital sangat dekat di sekitar kita yang sebenarnya berkontribusi besar.

Kita tetap bisa bersosialisasi melalui berbagai media di era globalisasi ini yang menuntut pada kecanggihan komunikasi digital untuk tetap berinteraksi sosial. Media-media yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran, media interaksi,dan media pembelajaran.

Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat sehingga kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada di dalam ruangan atau tempat yang sama.  Karena mengacu dari WHO, himbauan social distancing diterapkan untuk memerangi penyebaran virus corona.

Maka social distancing merupakan salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus ini, penyebaran virus corona menjadi ancaman serius bagi dunia. Semakin meningkatnya pasien yang terkena virus corona, social distancing ini mengarahkan masyarakat mengurangi interaksi sosialnya dan tidak melakukan aktvitas ke tempat-tempat keramaian dalam menghadapi pandemic Covid-19.

Namun banyak dari masyarakat Indonesia sendiri mengalami kelemahan dalam memahami social distancing di hadapan publik sehingga seolah kita hilang peranannya sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dengan sesama. Hanya pemikiran manusia yang menjadi culture (budaya). 

Banyak dari mereka yang masih melakukan aktivitas diluar ruangan, bahkan ada juga yang melakukan aktivitas di kerumunan. Hal tersebut menjadi suatu persoalan sendiri bagi pemerintahan dan masyarakat sekitar untuk melakukan sosialisai mengenai hal ini, karena ini menyangkut nyawa seseorang.

Banyak juga dari pelajar yang juga mengeluhkan persoalan mengenai kuliah daring guna melaksanakan social distance ini, hal tersebut memang menjadi kendala tersendiri. Pasalnya  persoalan internet ini menjadi permasalahan nomer satu bagi para pelajar, karena tidak semua instansi pembelajaran melakukan subsidi kuota gratis bagi para pelajar.

Selain itu persoalan kedua yang menjadi kendala bagi para pelajar adalah sinyal internet yang tidak mendukung, karena wilayah mereka tinggal berada dipelosok ataupun yang tidak terjangkau untuk sinyal internet. Dan hal tersebut memang mengakibatkan mereka akan tertinggal dengan proses pembelajaran tersebut.

Jadi dalam pemberlakuan social distance ini penulis harapkan kita bisa bekerja sama dalam memutus rantai penyebaran virus ini, kita harus menaati semua aturan dari pemerintah guna menjaga nyawa kita, dan keluarga kita, kita juga jangan mementingkan ego sendiri.

Interaksi kita memang terbatas pada jarak, namun tidak terbatas dalam berinteraksi meskipun ada kalanya akan lebih efektif jika dilakukan secara komunikasi langsung secara tatap muka dalam satu ruang (komunikasi interpersonal).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun