Pada tanggal 31 Desember Kasus pneumonia  terdeteksi di Wuhan, China pertama kali dilaporkan ke WHO. Dan pada tanggal 7 Januari 2020 Pihak berwenang China mengonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi virus tersebut sebagai virus corona baru, yang awalnya oleh WHO disebut sebagai 2019-nCoV.
Kasus tersebut menjadi kasus pertama kali setelah itu ada 121 negara yang terpapar oleh Virus Covid-19 ini, salah satunya adalah Indonesia.Â
Pemerintah indonesia sendiri baru resmi mengumumkan WNI positif terpapar kasus ini pada tanggal 3 Maret 2020. Dan baru melakukan tindakan untuk percobaan karantina dan bekerja dari rumah (WFH) selama 2 minggu pada tanggal 15-28 Maret 2020, namun diadakan pertambahan untuk masa karantina karena kasus yang semakin parah terjadi di Indonesia.
Di tengah perkembangan kemajuan zaman yang pesat ini, salah satunya adalah tekhnologi komunikasi (gawai) dapat merubah pola tatanan kehidupan pada masa pandemic ini. Maraknya penyebaran virus covid-19 telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat yang salah satunya didukung dengan teknologi komunikasi. Masyarakat dituntut bisa dan terbiasa.
Perubahan terjadi pada cara berkomunikasi, cara berpikir, dan cara berperilaku manusia. Salah satunya mengenai kuliah daring, banyak dari kita melakukan kuliah secara daring melaui aplikasi seperti ZOOM, Schoology, Classroom, dan sebagainya, hal tersebut menjadi keuntungan sendiri karena mempermudah seseorang untuk melakukan proses pembelajaran.
Bukan hanya diranah akademik, pekerja kantoran juga menyelesaikan tugasnya melalui media daring dan hal tersebut memang menguntungkan. Sebenarnya perubahan sosial lantaran pandemi covid-19 ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui digitalisasi yang tanpa kita sadari sudah merealisasikannya.
Kebiasaan bangun tidur langsung mencari gadgetnya meskipun sebatas cek pesan masuk, lihat status, dan lainnya. komunikasi melalui media-media tersebut tentunya dapat memberikan edukatif, informatif, dan persuasive salah satu media yang sering digunakan diantaranya Instagram, Whatsapp, dan Line, dan twitter.
Sudah tampak jelas bahwa manusia membutuhkan kesempatan secara langsung untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan di sekitarnya. Di sinilah terlihat pandemic Covid-19 ini mengakibatkan perubahan pada  hubungan manusia secara humanis.
Adanya pemberlakuan social distancing ini tidak membuat kita "mati gaya".Karena komunikasi digital sangat dekat di sekitar kita yang sebenarnya berkontribusi besar.
Kita tetap bisa bersosialisasi melalui berbagai media di era globalisasi ini yang menuntut pada kecanggihan komunikasi digital untuk tetap berinteraksi sosial. Media-media yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran, media interaksi,dan media pembelajaran.
Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat sehingga kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada di dalam ruangan atau tempat yang sama. Â Karena mengacu dari WHO, himbauan social distancing diterapkan untuk memerangi penyebaran virus corona.