Teori pembangunan merupakan teori yang berfokus kepada pembangunan berkelanjutan untuk umat manusia dimasa yang akan datang, atau yang biasa dikenal dengan ideologi developmentalisme, ideologi ini menitikberatkan pada permasalahan internal pada masyarakat era sekarang yang sering berkendala dengan permasalahan ekonomi. dalam teori pembangunan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu:Â
I. Teori Pembagian Kerja Secara Internasional
      Teori ini menyatakan bahwa setiap negara harus melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komparatif yang dimilikinya. Dengan adanya spesialisasi ini akan memudahkan dan menghemat biaya pengeluaran untuk melakukan produksi produk tertentu. Ketika suatu negara diuntungkan dengan adanya spesialisasi ini, maka akan memunculkan perdagangan internasional, jadi negara dapat menghemat biaya dengan cara membeli barang yang tidak dapat diproduksi di negaranya sendiri. Perdagangan internasional ini dapat menguntungkan semua pihak, karena pembangunan negara yang baik adalah pembangunan yang meleburkan diri kedalam kegiatan ekonomi dunia, yang pada dasarnya negara saling tergantung, memanfaatkan, dan akan menguntungkan jika saling mengisi kelemahan yang dimiliki negara lain.
II. Teori Modernisasi
      Teori pembagian kerja yang didasarkan pada keuntungan komparatif dapat mengakibatkan terjadinya spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan yang dimiliki. Secara umum, ada 2 negara yaitu negara yang produksi hasil pertanian dan industri, dan ketika ada hubungan dagang, mereka saling diuntungkan. Namun kebanyakan negara industri menjadi negara kaya sebaliknya negara pertanian menjadi negara miskin, ada 2 teori yang mengulas yaitu:
- Teori modernisasi yang menjelaskan bahwa kemiskinan disebabkan faktor internal negeri.
- Teori struktural yang menjelaskan bahwa kemiskinan disebabkan faktor eksternal, karena adanya kekuatan luar yang menyebabkan negara gagal melakukan pembangunan.
Ada beberapa tokoh yang mengulas tentang teori modernisasi (pembangunan) yaitu:
1. Teori Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi
      Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Jika tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi juga rendh. Hubungannya antara keduanya ini dirumuskan dalam rumus Harrod-Domar. Rumusnya ini didasarkan pada asumsi bahwa masalah pembangunan pada dasarnya itu menambahkan investasi modal, dan penghambatnya adalah kekurangan modal, kalau ada modal dan diinvestasikan maka hasilnya adalah pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, untuk memecahkan persoalan keterbelakangan adalah dengan cara mencari tambahan modal, baik dari dalam negeri (peningkatan tabungan) maupun dari luar negeri (penanaman modal dan utang luar negeri). Teori ini tidak mempersoalkan masalah manusia, tetapi yang terpenting adalah menyediakan modal untuk investasi.
2. Teori Max Weber: Etika Protestan
      Teori ini mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya dalam hal agama. Ajaran dalam etika protestan ini mempunyai kepercayaan jika seseorang berhasil dalam kerjanya di dunia, maka hampir dipastikan akan naik surga ketika mati, begitupun jika dia mengalami kegagalan dalam dunia, maka dapat dipastikan akan memperoleh neraka. Adanya kepercayaan ini membuat orang penganut agama Protestan Calvin berusaha kera untuk sukses di dunia. Etika protestan Weber ini memiliki cara kerja yang keras dan sungguh-sungguh, dan lepas dari imbalan material (bekerja tanpa pamrih). Etika inilah yang menjadi faktor utama munculnya kapitalisme di Eropa.
      Peran agama dalam teori Weber ini mempunyai pengaruh penting sebagai nilai kemasyarakatan yang berpengaruh terhadap tindakan warga masyarakat. Pasalnya, etika protestan menjadi sebuah nilai tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses. Salah satu negara yang menerapkan prinsip ini adalah negara Jepang, penelitian terhadap agama Tokugawa di Jepang yang berprinsip sama seperti etika protestan menyimpulkan bahwasanya konsep kapitalisme berhasil membuat Jepang mejadi negara yang maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.