Perkenalkan saya Ivan, saya seorang pekerja yang telah bekerja selama kurang lebih 13 tahun di bidang Transportasi massa di DKI Jakarta. Saya mulai bekerja pada tahun 2008 yang mana tentu saja pada tahun tersebut sudah memasuki era Industry 4.0, ditandai dengan perusahaan tempat saya bekerja sudah menggunakan banyak teknologi mulai dari tehknologi berbasis data yang mana tehknologi ini memang sebagai dasar dari industry 4.0 itu sendiri sampai dengan teknologi berbasis jaringan atau internet.
Perusahaan tempat saya bekerja sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2004, seiring waktu berjalan dan pesatnya perkembangan kecanggihan teknologi sehingga membuat perusahaan untuk dapat terus meningkatkan pelayanan dalam bentuk kemudahan melalui tehknologi untuk pelanggan. Pada titik ini tentu saja menimbulkan keresahan pada para pekerjannya, terutama untuk pekerja seperti saya yang berada di level ”grasroad”(level bawah).
Kira-kira apa saja Langkah-langkah yang harus kita siapakan dan apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi tuntutan industry 4.0 dan akan menuju society 5.0. Dan tentunya keresahan yang sama juga pasti dirasakan pada rekan-rekan pekerja dibidang lain tanpa terkecuali.
Sebelum kita bicara lebih jauh ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu industry 4.0 dan lebih maju lagi ke society 5.0. Industry 4.0 adalah Mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI (Artificial intelligence).
Dari penegertian singkat tersebut pastinya sudah dapat kita bayangkan bagaimana dan seperti apa peranan industry 4.0 berada di tengah-tengah kita. “Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama,” kata Airlangga (mantan Menteri Perindustrian 2016-2019).
Jadi dapat kita simpulkan pula bahwa revolusi industry 4.0 menitik beratkan peranan jaringan internet dan big data untuk bisa mengoperasikan atau mengintegrasikan . Dari beberapa penjelasan singkat diatas membuat kita semakin paham kemana arah tujuan industry 4.0. Belum lagi habis kekhawatiran kita sebagai pekerja dengan era revolusi industry 4.0 ini sudah lagi bergema era resolusi society 5.0 sehingga membuat kita sebagai pekerja harus mencari tau lagi apa itu society 5.0.
Dikutip dari Cao.go.jp, Society 5.0 adalah revolusi industri yang dirumuskan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada bulan Maret 2017 di pameran CeBIT, Hannover, Jerman untuk menangani segala permasalahan yang terjadi di Jepang dan baru diresmikan pada 21 Januari 2019. Dimana pada saat itu Jepang sedang mengalami sebuah tantangan berkurangnya populasi yang membuat penduduk/pekerja usia produktif berkurang, sehingga Jepang berusaha memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan Society 5.0.
Konsep revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks terhadap manusia.
Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.Ternyata dalam penjelasan singkat tersebut society 5.0 adalah sebuah solusi/resolusi dari kekhawatiran kita pada revolusi industry 4.0.
Bagi generasi milenial saat ini tentu saja industry 4.0 dan society 5.0 ini dapat dijadikan sebuah peluang untuk bisa bersaing di dunia kerja, dan untuk para pekerja sendiri industry 4.0 dan society 5.0 adalah tantangan yang harus dihadapi, yang atrinya para pekerja saat ini harus terus dapat mengikuti perkembangan teknologi dan terus upgrade skill agar bisa tetap bertahan di pekerjaannya.
Prioritas Society 5.0 pada masyarakat beradaptasi di masa depan yakni HOTS: Higher Order Thinking Skills, jika cara berpikir secara kompleks, berjenjang, dan sistematis dapat digunakan oleh masyarakat maka inilah yang disebut cara berpikir tingkat tinggi society 5.0. Oleh sebab itu kehadiran industry 4.0 tidak perlu terlalu dijadikan kecemasan yang berlebih oleh kita sebagai pekerja, selama kita mau mengikuti perkembangan teknologi dan mau untuk mengupgrade diri kita. Karna jika pemerintah Indonesia juga mau menerapkan society 5.0 yang digagas oleh Jepang, tentulah akan menjadi solusi dan resolusi dari industry 4.0.
Jadi masih banyak hal yang dapat kita tempuh sebagai pekerja untuk bisa bertahan dalam era industry 4.0 dan resolusi society 5.0. jikapun secara terpaksa kita tergusur oleh kehadiran industry 4.0 kita harus bisa bangkit dan mau berusaha beradaptasi dengan industry 4.0 agar kita bisa tetap bisa bertahan akibat penggusuran tersebut.
Terlebih lagi bagi generasi milenial yang memang sudah tidak asing lagi pada industry 4.0 pastinya akan lebih mudah lagi untuk terus mengembang diri agar bisa lebih beradaptasi lagi dengan society 5.0 sehingga lebih memudahkan dalam memasuki dunia kerja dengan segala persaingannya. Karna kita tidak bisa menghindari suatu perkembanggan global maka mau tidak mau kita harus dapat mengikutinya dan dapat bersaing di dalamnya atau kita akan tersingkirkan oleh jaman dan menjadi manusia yang tertinggal, tentunya kita tidak menginginkan hal itu.
Mari jadikan semua ini sebagai peluang untuk memudahkan kita dalam berkarya, bekerja, dan bersosial sehinggga menjadikan kita sebagai manusia yang mampu menghadapi kerasnya dan cepatnya laju perkembangan jaman sehingga membuat negara kita pun sebagai negara yang maju.
-ivan mardiansyah- *Mahasiswa Universitas Siber Asia*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H