Mohon tunggu...
Ivan Mahmudi
Ivan Mahmudi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"LunarZ, Beauty for Generation Z"

1 Juni 2018   19:34 Diperbarui: 1 Juni 2018   22:20 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Future Business Development

Inovasi di dunia fashion yang sangat dinamis dan unik menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ini memulai kegiatan bisnisnya seperti saya. Kemampuan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru baik dalam segi desain, kombinasi warna, bahan dasar, hinga fungsinya adalah yang membuat industri fashion menjadi dinamis dan unik. 

Seiring berjalannya waktu, industri fashion terus mengalami pengembangan, perubahan, dan inovasi mengikuti tren perkembangan zaman. Perbedaan geografis, cuaca, serta budaya pun menciptakan inovasi fashion yang berbeda-beda menyesuaikan dengan tempat dan kondisi serta masyarakat di tempat tersebut.

Peluang dari bisnis fashion pun terbilang cukup besar karena semua orang tentunya membutuhkan pakaian sebagai kebutuhan primer manusia, kemudian, perilaku konsumtif manusia juga tentunya menjadi peluang bagi bisnis bidang fashion ini terutama terhadap konsumen wanita yang sebagian besar cenderung suka berbelanja pakaian dan mengoleksinya. 

Selain itu, setiap momen pun akan meningkatkan peluang bisnis fashion pada jenis tertentu, misalnya pada bulan Ramadhan hingga idul fitri, permintaan baju muslim seperti baju koko, jilbab, gamis, baju muslim wanita, dan sebagainya akan meningkat drastis. Contoh lainnya adalah festival olahraga seperti piala dunia dan olimpiade yang meningkatkan permintaan pakaian dan pernak perniknya yang terkait olahraga.

Bisnis fashion pun tidak lekang oleh waktu, dimana pun kita berada, dan kapan pun waktu nya, pakaian sebagai kebutuhan utama wanita tentunya akan ada. Namun, dibalik peluangnya yang cukup bagus, memang ada kekurangan dari bisnis pada bidang fashion, yaitu persaingan yang ketat dan inovasinya. 

Karena ini merupakan bidang bisnis yang sudah digeluti oleh banyak sekali pebisnis, tentunya untuk sukses dalam memasuki dunia bisnis fashion perlu persiapan yang matang seperti inovasi pada bahan dan kegunaannya, desain yang unik namun disukai masyarakat, serta pemasaran yang gencar untuk mengenalkan produk ke masyarakat. Desain dan inovasi serta pengenalan produk menjadi kunci permasalahan bagi pebisnis yang ingin memasuki bisnis fashion, karena keinginan konsumen yang berbeda dan terus berubah-ubah dan membangun brand image merupakan langkah awal yang paling sulit dalam mengembangkan bisnis.

Business Model Canvas (BMC)

Dalam Business Model Canvas atau BMC, terdapat 9 elemen yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key activities, key resources, key partners, dan, cost structure. Berikut penjelasan dari tiap-tiap elemen dalam Business Model Canvas LunarZ:

  • Customer Segments
    • Customer segments atau segmen pelanggan dari produk LunarZ adalah wanita remaja hingga dewasa dengan umur 15-40 yang ingin terlihat cantik dan modis dengan pakaian yang tertutup. Karena, produk yang ingin saya buat adalah produk fashion bagi wanita muda yang ingin tampil modis dan kekinian namun tetap menjunjung budaya ketimuran dengan pakaian yang tertutup dan sopan. 
    • Dengan menyasar kepada segmen tersebut, produk yang akan dibuat dapat berupa pakaian yang formal dan juga semi formal yang cocok digunakan baik untuk berkegiatan sehari-hari seperti sekolah, kuliah, dan kerja, maupun untuk bepergian. 
    • Kemudian segmentasi konsumen yang dituju dikategorikan ke dalam Mass Market yaitu kelompok konsumen yang fokus dan kebutuhannya relatif sama. Dalam konteks ini, fokus dan kebutuhan dari segmen yang dituju adalah sama yaitu untuk aktivitas sehari-hari dan bepergian dengan keluarga dan juga teman kolega.
  • Value Propositions
    • Value propositions pertama yang diangkat dalam BMC ini adalah design dimana saya berencana untuk memulai bisnis ini tidak sendirian, namun bekerja sama dengan partner yang menjalankan studi pada bidang design fashion ataupun yang sudah memiliki pengalaman bekerja dalam membuat desain pakaian untuk memaksimalkan hasil desain yang akan diterapkan kepada pakaian yang akan diproduksi nantinya. 
    • Dengan hal tersebut, kombinasi ide dan keahlian dapat membuahkan inovasi-inovasi baru pada produk fashion yang akan saya buat seperti desain pakaian yang tertutup bagi wanita-wanita muda namun tetap modis dan kekinian. Selanjutnya, bentuk value proposition yang saya terapkan dalam bisnis ini adalah price, karena LunarZ juga menargetkan kepada para remaja-remaja yang notabene masih belum memiliki penghasilan, maka LunarZ akan menekan ongkos produksi dan menawarkan harga yang lebih murah dibanding pesaing lain namun tetap mengutamakan kualitas bahan dan kenyamanan pemakaian dari pelanggan.
  • Channels
    • Channels yang akan dilakukan pertama-tama adalah awareness, hal ini merupakan yang paling penting karena membangun brand awareness di awal memulai bisnis akan menjadi pondasi dalam penjualan kedepannya. Channel awareness akan dijalankan yang pertama melalui media sosial seperti Instagram, youtube, line, dan facebook. 
    • Dengan melakukan endorsement kepada para selebgram dan youtuber yang punya influence tinggi kepada para fansnya sehingga akan memicu orang-orang untuk membeli baju LunarZ untuk pertama kalinya. Kemudian, setelah banyak orang yang mencoba membeli baju LunarZ, word of mouth akan menyebarkan keberadaan barang tersebut kepada orang-orang disekitarnya untuk mengetahui dan membeli produk LunarZ. 
    • Channel yang kedua setelah adanya awareness adalah evaluation yaitu dengan mengadakan quality control untuk memastikan bahwa barang yang sudah diproduksi benar-benar terjaga kualitasnya baik dari bahannya, jahitannya, hingga pengemasannya. Setelah itu, yang ketiga adalah delivery, untuk pemesanan pre-order ataupun pemesanan secara online, LunarZ menggunakan jasa kurir go-send dan grab untuk pengiriman dalam kota Jabodetabek dan perusahaan ekspedisi JNE, J&T, dan Tiki untuk pengirimin dalam kota maupun luar kota. 
    • Yang keempat adalah after sales, setelah barang sudah sampai ke tangan konsumen, LunarZ membuat kontak customer care untuk menerima keluhan dan masukan/feedback dari pelanggan yang sudah membeli baik untuk retur/ganti barang, maupun masukan terkait inovasi barang produksi.
  • Customer Relationship
    • Dalam menjalankan bisnis, customer relationship adalah kunci utama dalam keberlanjutan dan pengembangan bisnis kedepannya. Melalui personal assistance berupa customer care dan layanan personal chat bagi para pelanggan yang ingin bertanya-tanya mengenai produk-produk ataupun saran mengenai pakaian yang cocok bagi pelanggan dan aktivitasnya, sertu keperluan-keperluan apapun terkait fashion dan barang. Kemudian Co-Creation, dimana LunarZ akan meminta setiap pelanggan yang telah membeli untuk memberikan feedback apapun baik positif maupun negatif terkait barang serta pelayanan yang diberikan oleh kami sebagai bukti bahwa pelanggan juga memberikan peran terhadap keberlangsungan dan perkembangan produk LunarZ.
  • Key Activities
    • Key activities yang pertama adalah aktivitas produksi, dalam aktivitas produksi, saya sendiri yang akan mencari bahan-bahan dasar dari pakaian yang akan diproduksi untuk mencari bahan terbaik dan termurah, kemudian setelah mendapatkan bahan, LunarZ akan bekerja sama dengan konveksi pakaian untuk menjahitkan bahan tersebut menjadi pakaian yang siap dijual, yang tentunya akan tetap saya kontrol selama aktivitas ini berlangsung. 
    • Aktivitas yang kedua yaitu marketing atau pemasaran yang dilakukan seperti endorsement, giveaway, dan pengadaan event-event tertentu untuk meningkatkan brand awareness kepada para calon pelanggan agar mereka mau untuk mencoba membeli untuk pertama kalinya. 
    • Aktivitas yang ketiga adalah distribution yang merupakan aktivitas dalam pengiriman barang yang telah dibeli oleh pelanggan kepada pelanggan melalui jasa ekspedisi, kurir online, maupun sistem COD (Cash on Delivery). Aktivitas yang terakhir adalah aktivitas financing dan accounting yaitu aktivitas dalam memperhitungkan keuangan, dari proyeksi keuangan, budgeting, pencatatan arus kas keluar dan masuk, dan pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.
  • Key Resources
    • Yang menjadi key resources dalam bisnis ini adalah sumber daya manusia untuk membuat desain pakaian, mengontrol aktivitas-aktivitas dalam key activities, dan pengambilan keputusan, kemudian ada sumber intelektual yang menjadi intangible assets dari bisnis ini seperti logo dan nama perusahaan dan produk, desain pakaian, serta hak paten untuk mengukuhkan intangible assets tersebut agar tidak dicuri oleh orang lain. Kemudian ada sumber fisik berupa bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi pakaian. Yang terakhir dan terpenting yaitu sumber keuangan berupa modal dari pemilik yaitu saya sendiri dalam memulai bisnis ini.
  • Key Partners
    • Selama produksi berlangsung, maka dibutuhkan key partners untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan setiap pekerjaan. Key partners dari bisnis ini diantaranya adalah konveksi pakaian yang menjadi tempat dimana bahan-bahan yang telah dibeli sebelumnya akan dijahit dan kemudian menjadi pakaian jadi yang sudah siap untuk dijual. 
    • Kemudian, dalam penjual terdapat key partner dalam membuat packaging dari barang tersebut agar terlihat lebih rapi dan eyecatching. Kemudian, para influencer dan public figure seperti youtuber dan selebgram terkenal yang menjadi partner dalam memasarkan produk melalui endorsement yang akan saya lakukan. 
    • Perusahaan ekspedisi dan jasa kirim online juga menjadi key partner dari bisni ini untuk melakukan pengiriman barang kepada para pelanggan yang telah membeli barang dari kami.
  • Revenue Streams
    • Bisnis ini akan memakai sistem Fix Menu Price yaitu harga sudah ditetapkan untuk tiap-tiap produk LunarZ. Meskipun, nantinya LunarZ akan memberikan promo-promo dan potongan harga pada momen-momen tertentu untuk memicu para calon pelanggan untuk mencoba membeli produk LunarZ untuk pertama kalinya. Kemudian, pemasukan yang didapat dari LunarZ adalah hanya melalui penjualan produk LunarZ.
  • Cost Structure
    • Cost structure dari LunarZ teridiri dari gabungan antara beberapa key yaitu gabungan key activities, key resources, dan key partners yang dilakukan selama bisnis. Selama memproduksi LunarZ, maka biaya yang dibutuhkan adalah, biaya bahan baku, dan biaya pembuatan pakaian pada konveksi pakaian yang menjahit produk LunarZ.
    • Kemudian, yang kedua adalah marketing cost yaitu biaya dikeluarkan dalam memasarkan produk LunarZ seperti promo-promo potongan harga, pengadaan giveaway, dan biaya endorsement kepada para influencer dan public figure yang mampu memicu para penontonnya atau yang melihat iklan tersebut untuk membeli LunarZ.
    • Yang ketiga adalah distribution cost yaitu biaya yang dikeluarkan selama perjalanan dari produksi hingga kepada pelanggan, mulai dari biaya perjalanan untuk membeli bahan, perjalanan ke konveksi, dan biaya pengiriman produk LunarZ kepada para pelanggan.
    • Cost structure yang keempat adalah salary cost atau biaya gaji, terdiri atas gaji bagi pemilik LunarZ dan juga kepada desainer dan rekan lain yang ada di internal LunarZ.
    • Hal ini diperlukan karena tanpa memperhitungkan ini, maka sama saja kita yang menjalankan bisnis tidak diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan dari produksi, oleh karena itu perlu dipisahkan dan dibuat biaya ini agar pihak internal yang terlibat termasuk pemilik mendapatkan keuntungan diluar net profit yang nantinya bisa didapatkan dalam penjualan LunarZ.

Kesimpulan yang dapat saya tarik dari sekian banyak penjelasan terhadap rencana bisnis diatas adalah LunarZ ingin membuat budaya ketimuran yang saat ini sudah pudar dengan adanya globalisasi dan perkembangan zaman dapat kembali diperhatikan oleh para perempuan-perempuan muda. Bahwa sebagai orang Indonesia, untuk tampil cantik dan modis tidak perlu mengikuti mode budaya barat yang terbuka dan tidak selaras dengan budaya timur, namun dengan produk LunarZ yang sesuai budaya ketimuran untuk tampil sopan dan tertutup pun dapat terlihat cantik dan anggun dan tetap terlihat modis dan kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun