Mohon tunggu...
Iva Malika
Iva Malika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mantan Artis, Suka Gosip Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamat Datang Partai Perindo

7 Februari 2015   02:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di media sosial ramai kabar tentang akan ada deklarasi Perindo, besok, Sabtu 07 Februari. Sudah banyak partai politik, apa yang bisa kita harapkan dari Perindo?

Di tengah gonjang-ganjing politik dan kekecewaan masyarakat terhadap partai politik, kehadiran Perindo bisa disikapi secara apatis atau optimis.

Yang apatis akan bilang, Perindo akan sama seperti partai-partai yang ada; manis di awal pahit di akhir.

Maklum, ingatan tentang janji-janji manis partai politik masih jelas di memori sebagian besar masyarakat kita. Pemilu belum setahun berlalu. Masyarakat belum lupa janji-janji yang pernah diumbar pengurus partai yang kini telah duduk di kursi empuk gedung dewan dan pemerintahan. Masyarakat kecewa sebab ternyata janji manis yang dikatakan politisi pada masa kampanye itu ternyata palsu; jambu, janji busuk.

Nyatanya kehidupan masyarakat setelah Pemilu tak jauh beda dengan sebelumnya. Belum genap seratus hari PDIP (dan partai sekutunya) berkuasa, rakyat sudah dibuat sengsara dan bingung. BBM naik. Harga-harga dan biaya transport melambung, meski BBM harganya diturunkan kembali.

Tak hanya itu masyarakat juga bingung sebab KPK yang selama ini menjadi andalan memberantas korupsi diobok-obok. Dan presiden yang digadang-gadang bisa menyelamatkan Indonesia dari beragam petaka ternyata kelihatan bingung sendiri.

Lalu apa guna ada partai jika tak membawa kebaikan? Dan partai baru, apa jaminan tidak mengikuti partai yang selama ini ada?

Tapi ada juga yang optimis, atau setengah optimis, seperti saya. Satu hal yang membuat saya, dan mungkin orang lain, salut, adalah keberanian HT. CEO MNC Group ini menepis semua komentar miring dan keraguan masyarakat tentang dirinya, seorang pengusaha sukses dan warga ‘keturunan.’

Ya, dengan membentuk partai politik HT berarti akan total di politik. dia ga peduli apakah akan didukung atau tidak; dia juga ga peduli apakah rakyat akan mendukungnya, seorang yang berlatarbelakang suku dan agama minoritas.

HT ga peduli, dia mau membuktikan apa yang pernah diomongkannya dalam iklan Nasdem dulu, “menjadi bagian dari perubahan” Indonesia. Orang boleh percaya atau tidak dengan niat baiknya. Tapi menurut saya, langkah HT mendeklarasikan Perindo menjadi partai adalah langkah tepat; melalui partai sendiri dia akan lebih leluasa mewujudkan idealismenya.

Dalam deklarasi nanti dan setelahnya tentu kita akan melihat hal yang sama. Seperti partai lain, Perindo sudah pasti memberikan janji-janji tentang apa yang akan dilakukan, tentang masyarakat yang sejahtera, tentang perubahan, dan sebagai dan sebagainya.

Semua itu wajar dalam politik. Tanpa dukungan masyarakat partai politik tak dapat melakukan apa-apa. Dan kita akan mengawasi dan menagih semua janji yang pernah diucapkan. Kembali ke pertanyaan di awal tulisan ini, apa yang bisa kita harapkan dari Perindo? Jawabannya adalah semangatnya, semangat untuk turut berbuat baik untuk masyarakat.

Akhirnya, selamat datang Partai Perindo. Semoga konsisten dan bisa belajar dari kesalahan partai-partai lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun