Mohon tunggu...
iva dhirameta devi
iva dhirameta devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Pancasakti Tegal prodi bisnis digital

saya Iva Dhirameta Devi, seorang mahasiswi di Universitas Pancasakti Tegal program studi Bisnis Digital Kali ini saya ingin membagikan naskah penulisan tentang pentingnya menguasai bahasa Asing di era 4.0

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya menguasai bahasa Asing di era digital

4 Januari 2025   09:05 Diperbarui: 4 Januari 2025   11:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

belajar bahasa asing dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan 2004 ( Depdiknas, 2003 : 3 ) dikemukakan bahwa belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi melalui bahasa-bahasa baru tersebut sebagai bahasa sasaran, baik secara lisan maupun tertulis. Jadi belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi dan belajar aspek-aspek bahasa atau unsur bahasa, seperti kosakata tata bahasa, ejaan dan pelafalan bahasa tersebut. 

( Dampak positif dan Dampak negatif dari menguasai bahasa asing di era sekarang ini )

Dampak positif :

- salah satu tampak terbesar dari menguasai bahasa asing adalah membuka peluang karier internasional karena banyak perusahaan multinasional mencari pekerja yang bisa berkomunikasi dengan klien dan rekan kerja di berbagai negara dengan tujuan membuka kesempatan bagi seseorang untuk bekerja di berbagai negara. 

- menguasai bahasa asing juga dapat memberikan keuntungan untuk memahami budaya dari negara lain dengan tujuan memudahkan seseorang untuk terhubung dengan dunia yang luas dan bersaing dalam era 4.0

- dapat mendukung pengalaman belajar di luar negeri, bagi generasi muda yang tertarik melanjutkan pendidikan di luar negeri, karena banyak universitas internasional terutama di negara-negara berbahasa Inggris yang menawarkan beasiswa atau program pertukaran pelajar. 

- bisa meningkatkan pengembangan diri, contohnya jika menguasai bahasa Inggris maka dapat membuka akses ke berbagai sumber pembelajaran online seperti we binar, dan platform e - learning.

Dampak negatif : 

- Bahasa Indonesia dapat tergeser oleh bahasa asing. 

- Masyarakat dapat meremehkan bahasa Indonesia dan menganggapnya tidak penting. 

- Masyarakat dapat melupakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa. 

- Masyarakat dapat menganggap rendah bacaan Indonesia, yang dapat berdampak pada penurunan sastrawan Indonesia. 

- Penggunaan bahasa asing secara berlebihan dapat menyebabkan perpecahan sosial. 

- Generasi Z yang menguasai bahasa Asing mungkin tidak memiliki kesadaran akan budaya lokal.

( Penggunaan aplikasi digital beserta kegunaannya dalam pembelajaran bahasa asing ) 

1. Duolingo = merupakan platform pembelajaran bahasa yang menggunakan pendekatan interaktif untuk membantu pengguna dalam belajar bahasa baru.

2. Cake = merupakan aplikasi pembelajaran bahasa Inggris dan Korea yang menggunakan pendekatan berbasis video untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa mereka. 

3. Drops = sebuah aplikasi pembelajaran bahasa yang menggunakan pendekatan visual dan permainan untuk membuat proses belajar lebih menarik dan efektif. 

4. Memrise = aplikasi yang menggabungkan pembelajaran bahasa dengan teknik mnemonik ( teknik meningkatkan daya ingat ) untuk membantu pengguna mengingat kata-kata dan frasa baru.

sebagai contoh seseorang yang sukses belajar di luar  negeri dengan bermodal bahasa Inggris  yaitu kisah Khusna, yang merupakan seorang perempuan asal Indonesia yang menguasai bahasa Inggris melalui pembelajaran daring di YouTube, dan kemudian berhasil mendapatkan beasiswa lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan pendidikan di Monash University.  Kisahnya ini menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi, bahkan dengan keterbatasan akses.

Bionarasi penulis

Iva Dhirameta Devi, lahir di Kota Tegal pada pada tanggal 4 Maret 2006, seorang mahasiswi yang saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Pancasakti Tegal dengan mengambil prodi Bisnis Digital. Kegemarannya pada budaya dan bahasa asing terutama bahasa Mandarin telah mendorongnya untuk terus belajar dan memperdalam pemahamannya. mempunyai Pengalaman magang sebagai housekeeping dan waitress di sebuah hotel di Tegal sehingga memberikannya bekal keterampilan dan wawasan berharga. Dengan bekal pengalaman dan minatnya tersebut, ia bercita-cita mendirikan sebuah lembaga kursus bahasa Mandarin.

-Sumber https://stekom.ac.id/artikel/manfaat-belajar-bahasa-asing-untuk-generasi-muda

-sumber https://mediaindonesia.com/humaniora/526761/penguasaan-bahasa-asing-dan-teknologi-akan-ungkit

-sumber https://www.stbayapariaba.ac.id/blog/6-Manfaat-Menguasai-Bahasa-Asing?utm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun