Dirancang untuk wadah berbagai jenis makanan dan minuman. Selain itu, material bio-degradable memungkinkan wadah ini digunakan sebagai pot untuk keperluan menanam tanaman hortikultura.
Tetapi tentunya tak lengkap jika tidak ada awak media dan para penulis seperti blogger dan pegiat media sosial lainnya, yang menyampaikan informasi yang belum semua orang ketahui ini.
Sebelum menutup tulisan, saya ingin sedikit menyinggung tentang cerita penemuan styrofoam pertama kali nya oleh Ray McIntire yang bekerja sebagai insinyur kimia di Dow Chemical Company, perusahaan asal Amerika Serikat pada awal tahun 1940-an.
Awalnya Ray bermaksud untuk mengembangkan bahan polimer sebagai isolator listrik. Tetapi pada saat itu ia malah secara tidak sengaja menemukan jenis material baru polisirena busa, setelah ia mengisolasi monomer stirena (bahan baku pembuat karet dan plastik) dengan isobutilena (cairan yang mudah menguap). Isobutilena bukannya menguap, malah berubah wujud menjadi gelembung busa padat, menghasilkan jenis plastik yang 30 kali lebih ringan dan fleksibel daripada polistirena, jenis plastik yang banyak digunakan sebelumnya.
Ketika styrofoam yang notabene berasal dari Amerika Serikat itu lebih populer sebagai kemasan makanan saat ini, saya ingin mengatakan bahwa Indonesia pun memiliki inovasi kemasan makanan yang layak diacungi jempol, yaitu Foopak sebagai kemasan makanan yang aman dan ramah lingkungan.
Semoga bermanfaat.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H