Sedangkan nozzle spray berfungsi untuk membasahi bagian permukaan api, dengan kekuatan semprot yang lebih kecil namun menyebar dan menjangkau ke berbagai penjuru.
Adapun nozzle gambut dipakai untuk menjangkau bara api yang berada di bawah permukaan tanah, sebagaimana lazim terjadi pada kebakaran lahan gambut. Pipa yang dilengkapi dengan pori-pori air dalam nozzle inilah yang ditancapkan ke dalam tanah dan menyemprotkan air guna memadamkan tanah gambut yang terbakar.
Jenis nozzle gambut inilah yang merupakan terobosan paling berguna untuk menghadapi kebakaran di lahan gambut.
Lahan gambut yang terbakar lebih sulit dipadamkan karena bara yang menyala tersimpan di bawah permukaan tanah hingga kedalaman beberapa meter. Dengan nozzle gambut yang dirancang untuk menyemprotkan air di bawah tanah, maka persoalan pelik ini dapat lebih cepat teratasi.
![Sambusir saat menjadi pembicara di COP-22, ia mempresentasikan alat pemadam kebakaran inovasinya Sambuponti Nozzle.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/13/pic2-sambusiryusuf-di-cop22-5827c9d04423bd545d46204a.jpg?t=o&v=555)
“Alat ini tepat untuk dikenalkan kepada masyarakat petani, dan harapan ke depannya semoga kebiasaan membakar lahan sebelum tanam dapat dikurangi,” pungkas Sambusir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI