Mohon tunggu...
Iva MillatulAzhariyah
Iva MillatulAzhariyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! Perkenalkan saya Iva Millatul Azhariyah, seorang mahasiswa dengan latar belakang di bidang pendidikan Bahasa Indonesia. Saya memiliki sejumlah pengalaman dalam dunia penulisan, dan saya sangat tertarik dalam kegiatan yang berhubungan dengan bahasa atau komunikasi. Dalam latar belakang ini, saya dikenal karena seorang yang cakap dalam berbahasa, dan saya selalu berusaha untuk mengembangkan bakat dan minat ini untuk lingkungan sekitar saya. Di luar pekerjaan, saya menikmati kegiatan di bidang lain selayaknya mahasiswa pada umumnya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Catatan Pengabdian UNNES GIAT 9 Rahtawu

29 Agustus 2024   23:23 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:23 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edukasi Anti Perundungan dan Revitalisasi Permainan Tradisional; sebuah program yang memberi pengalaman pelajar sekolah dasar dalam bentuk Fun Class. Edukasi ini melibatkan sosialisasi interaktif, dongeng anti perundungan, dan melakukan beberapa permainan tradisional yang memungkinkan siswa Sekolah Dasar bermain bersama-sama sehingga terjalin pertemanan yang sehat. Program ini diakhiri dengan merangkai gelang persahabatan sebagai bentuk penolakan terhadap perundungan.

Bimbingan Belajar bagi siswa setempat. Sebuah program yang mengajak siswa untuk belajar bersama dan menjadi tutor sebaya. Program ini melibatkan partisipasi aktif dari siswa dan mahasiswa untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, dan bertukar cerita. Program ini dilaksanakan rutin dua kali dalam sepekan sebagai bentuk komitmen UNNES Giat 9 Desa Rahtawu untuk hadir sebagai fasilitator bukan hanya masyarakat dewasa, tapi juga pada lini termuda, siswa Sekolah Dasar, calon penerus perjuangan bangsa.

Perjalanan empat puluh enam hari di Rahtawu ini telah menjawab keresahan remaja ibukota yang memilih pengabdian di sebuah Desa yang tumbuh subur dengan penjagaan pegunungan Muria yang membentang selayaknya sebuah benteng melindungi pusaka bumi Jawa. Perjalanan kembali ke masyarakat, menjadi penyambung tutur. Perjalanan membangun desa, menjadi simbol intelektualitas yang lestari dimanapun mereka berdiri. Perjalanan menemukan makna, menjadi manusia seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun