Bulan lalu, Leem Ho Young, Direktur Strategis Perencanaan di Satuan Gabungan dalam Angkatan bersenjata Korsel, memaparkan sistem baru yang bernama ‘Pembalasan dan Hukuman Besar Korea’ atau disingkat menjadi KMPR, selang beberapa jam kemudian setelah Korut melakukan uji hulu ledak.
Korsel yang setia dibantu oleh AS dalam upaya menghadapi serangan Nuklir yang dilakukan oleh Korut. AS dan Korsel akan melakukan simulasi tempur penghancuran fasilitas nuklir. Minggu ini AS telah menerbangkan pesawat pengebom B-1B di dekat zona demiliterisasi telah menuai kecaman dari Korut yang menyebutkan bahwa AS akan memicu Perang.
Perang korea memang di akhiri dengan genjatan senjata bukan perdamaian antara Korsel dan juga Korut, Perang Korea ibaratkan gerbong Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2. Perang ini termasuk Perang dingin atau lebih dikenal dengan “cold war”, Akan tetapi ada juga mengatakan bahwa Perang Korea salah satu Perang yang dimandatkan atau nama lainnya adalah Proxy War yang melibatkan Amerika Serikat dan sekutunya.Bisa di prediksikan bahwa Perang Korea antara Korsel dan juga Korut akan menjadi Perang Dunia ke 3, Karena dengan mengamati kedua Negara yang bersaudara ini. Antara Korsel dan juga Korut juga bisa dibilang keduanya memiliki kesenjangan tidak adanya kepercayaan akan masing-masing yang lebih dikenal sebagai “Security Dilema,” dan juga Korut dan Korsel terlibat akan Perang terbuka dilaut Kuning serta banyak ahli-ahli yang mempredisikan hal ini. Dampak dalam Perang Korea sampai saat ini adalah seanadainya saja Amerika Serikat tidak bergabung dengan Korea Selatan sejak awal, kita akan menyaksikan Korea akan bersatu dengan rezim Komunis, Karena pada Akhir Perang Presiden Kosel terdahulu Syngman Rhee menolak menandatangani genjatan senjata namun berjanji akan menghormati kesepakan gencatan senjata tersebut. Namun secara resmi Perang ini belum berakhir sampai sekarang karena belum adanya kesepakatan damai yang jelas.
dilansir dari berbagai sumber: 1, 2, 3, 4, 5
Nama : Dia Permata Sari
NIM :07041381621124
Pembimbing :Nur Aslamiah Supli,BIAM,M.Sc
Universitas Sriwijaya Kampus Palembang Kelas B
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H