inilah kisah tentang perseteruan dua jiwa
yang kandas dalam dua mata pena
tawa adalah sejarah teridah dalam kisah kita
saat sunrise menjadi saksi keabadian
pada garis dua jiwa yang bersua
pada TuhanNya.....
masa yang memisahkan kisah kita
perpisahan menjadi lukisan terindah dalam
perjuangan perasaan yang sudah bermakna
memori tetaplah memori
dan kisah itu tetapa abadi kapten!
maafkan aku yang selalu melupakanmu
maafkan aku yang selalu menghadirkan sepi padamu
meski kau dulu selalu membawa lari rinduku
dan membuatku candu
tapi sekarang memikirkanmu bagiku buang-buang waktu
aku hanyalah ingin menghapus jejak bersamamu
dan ingin menyatukan hati pada Tuhanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H