Mohon tunggu...
Ittaqi H.N
Ittaqi H.N Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNHASY Tebuireng Jombang dan pengelola sanggar Inti'asy PPP. Walisongo Jombang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kapten Sang Pengelana Diri

30 Oktober 2014   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

inilah kisah tentang perseteruan dua jiwa

yang kandas dalam dua mata pena

tawa adalah sejarah teridah dalam kisah kita

saat sunrise menjadi saksi keabadian

pada garis dua jiwa yang bersua

pada TuhanNya.....

masa yang memisahkan kisah kita

perpisahan menjadi lukisan terindah dalam

perjuangan perasaan yang sudah bermakna

memori tetaplah memori

dan kisah itu tetapa abadi kapten!

maafkan aku yang selalu melupakanmu

maafkan aku yang selalu menghadirkan sepi padamu

meski kau dulu selalu membawa lari rinduku

dan membuatku candu

tapi sekarang memikirkanmu bagiku buang-buang waktu

aku hanyalah ingin menghapus jejak bersamamu

dan ingin menyatukan hati pada Tuhanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun