1. Masa Pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq
  Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar terpilih sebagai Khalifah Islam yang pertama. Ia merupakan Pemimpin agama plus kepala negara kaum muslimin. Selama dua tahun pemerintahnnya, Abu bakar banyak menghadapi persoalan dalam negeri seperti kelompok murtad, nabi palsu, dan pembangkang zakat. Setalah bermusyawarah dengan sahabat, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang disebut Perang Riddah.Â
Sukses menyelesaikan urusan dalam negeri, Abu Bakar memulai melakukan Ekspansi ke wilayah utara untuk menghadapi pasukan Romawi dan Persia yang selalu mengancam kedudukan umat Islam. Syangnya ia meninggal dunia sebelum usaha ini selesai dilakukan.Â
Dalam Usahanya meningkatkan Umat Islam, melaksanakan kebijakan pembagian tanah hasil taklukan, mendistribusikan harta Baitul Maal. dan Peningkatan Aggregate Demand and Aggregate Supply.
 2. Masa Pemerintahan Umar Ibn Al-Khattab
  Untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan dikalangan Umat Islam, Abu Bakar bermusyawarah dengan para pemuka sahabat tentang calon penggantinya. Berdasarkan hasil musyawarah tersebut. Ia menunjuk Umar Ibn Al-Khattab sebagai khalifah Islam II.Â
Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh kaum muslimin. Setelah diangkat sebagai khalifah, Umar menyebut dirinya sebagai Khalifah Khalifati Rasulullah (pengaganti dari pengganti Rasulullah). Ia juga memperkenalkan Isltilah Amir Al-Mukminin (Komandon Orang-Orang yang Beriman).
Dalam Sepuluh tahun masa pemerintahannya, Umar banyak melakukan seleksi hingga wilayah islam meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syiria, sebagian wilayah besar Persia dan Mesir. Dengan Cepat, Umar segera mengatur Administrasi Negara dengan mencontoh persia. Umar juga membentuk jawatan Kepolisian dan Jawatan Tenaga Kerja.Â
3. Masa Pemerintahan Utsman Ibn Affan
    Berbeda halnya dengan Abu Bakar As-Shiddiq dalam menentukan calon penggantinya, khalifah Umar ibn Al-Khattab membentuk sebuah tim yang terdiri dari enam orang sahabat, yaitu Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair bin Al-
Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqas dan
Abdurrahman bin Auf. Ia meminta kepada tim tersebut untuk memilih salah seorang di antara mereka sebagai penggantinya. Setelah Umar bin Al Khattab wafat, tim ini melakukan musyawarah dan berhasil menunjuk Utsman bin Affan sebagai Khalifah Islam ketiga setelah melalui persaingan ketat dengan Ali bin Abi Thalib.
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun. Khalifah Usman bin Affan berhasil melakukan ekspansi ke wilayah Armenia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristan. Ia juga berhasil menumpas pemberontakan di daerah Khurasan dan Iskandariyah.
dengan Abu Bakar As-Shiddiq dalam menentukan calon penggantinya,khalifah Umar ibn Al-Khattab membentuk sebuah tim tim yang terdiridari enam orang sahabat, yaitu Ustman bin Affan,Ali bin AbiThalib,Thalhah,Zubair bin Al-
Awwam,Sa'ad bin Abi Waqqas dan
Abdurrahman bin Auf. Ia meminta kepada tim tersebut untuk memilihsalah seorang di antara mereka sebagai penggantinya. Setelah Umar bin Al Khattab wafat, tim ini melakukan musyawarah dan berhasilmenunjuk Utsman bin Affan sebagai Khalifah Islam ketiga setelahmelalui persaingan ketat dengan Ali bin Abi Thalib.
Pada enam tahun pertama masa pemerintahannya, khalifah Utsman melakukan penataan baru dengn mengikuti kebijakan Umar. Dalam rangka pengembangan sumber daya alam, ia melakukan pembuatan saluran air, pembangunan jalan-jalan, dan pembentukan organisasi kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur perdaganganÂ
4. Masa Pemerintahan Ali Bin Abi ThalibÂ
Setelah diangkat sebagai khalifah Islam keempat oleh segenap kaum Muslimin, Ali ibn Abi Thalib langsung mengambil beberapa tindakan, seperti memberhentikan para pejabat yang korupsi, membuka kembali lahan perkebunan yang telah diberikan kepada orang-orang kesayangan ustman, dan mendistribusikan pendapat pajak tahunan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Umar Ibn Al-Khattab.
Masa pemerintahan Khalifah Ali ibn Abi Thalib yang hanya berlangsung selama enam tahun selalu diwarnai dengan ketidakstabilan kehidupan politik. Ia harus menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair ibn Al-Awwam, dan Aisyah yang menuntut kematian Ustman ibn Affan.Â
Berbagai kebijakan tegas yang diterapkannya menimbulkan api permusuhan dengan keluarga Bani Umayyah yang dimotori oleh Muawiyah ibn Abi Sofyan. Pemberontakan juga datang dari golongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H