Mohon tunggu...
Itsna Wardanati
Itsna Wardanati Mohon Tunggu... -

semangat,bismillah:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minat Generasi Muda di Bidang Pertanian

9 Mei 2013   19:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki lahan subur nan luas yang sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Kegiatan pertanian menjadi tumpuan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini, pertanian di Indonesia mengalami berbagai permasalahan, diantaranya pertanian dianggap sebagai sektor yang kurang menjanjikan bagi kesejahteraan hidup, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, lahan pertanian yang semakin berkurang, dan lain sebagainya. Generasi muda sebagai penerus bangsa sedikit menaruh minat terhadap pertanian. Mereka lebih memilih untuk mengadu nasib ke luar kota bahkan ke luar negeri, bekerja di pabrik-pabrik, bidang kedokteran, menjadi Pegawai Negeri Sipil, dan pekerjaan bergengsi lainnya. Selama ini rata-rata pekerja yang bekerja di sektor pertanian adalah penduduk dengan usia lebih dari 50 tahun. Rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian ini menyebabkan tidak adanya regenerasi dalam bidang pertanian. Bidang pertanian sebagai pemasok bahan pangan bagi manusia pun dimungkinkan tidak akan mengalami perkembangan, karena generasi muda sebagai generasi yang kaya akan ide-ide sedikit yang terjun dalam bidang pertanian. Tidak berkembangnya sektor pertanian akan berimbas pada menurunnya jumlah bahan pangan yang dihasilkan. Di sisi lain kita melihat bahwa jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan jumlah bahan pangan yang ada. Sehingga dapat dipastikan akan terjadi kekurangan pangan. Akibat lain dari rendahnya minat generasi muda terhadappertanian ini adalah meredup dan matinya sektor pertanian. Itu artinya pemasukan negara menjadi berkurang. Rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian ini dapat diatasi dengan berbagai usaha diantaranya; pertama, dengan menanamkan kepada generasi muda bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh. Lebih baik mengolah sawah yang kita miliki di desa daripada pergi mengadu nasib ke luar kota atau ke luar negeri yang kita belum tahu sama sekali kondisi dan nasib kita kelak ketika sudah sampai di tempat tujuan. Memang jikaberuntung, kehidupan kita akan meningkat daripada kehidupan sebelumnya ketika berada di desa. Akan tetapi jika gagal, kehidupan dapat menjadi lebih buruk daripada ketika berada di desa. Kedua, menanamkan kesadaran bagi generasi muda bahwa mereka senantiasa membutuhkan makanan. Supaya kebutuhan pangan terpenuhi maka salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan terjun di sektor pertanian. Ketiga, pemerintah menetapkan harga beli minimal terhadap hasil pertanian. Permasalahan yang sering kita temui saat ini adalah bahwa harga jual hasil pertanian tidak sebanding dengan usaha dan modal untuk menanam dan merawat tanaman. Hal ini menurunkan semangat para petani. Mereka telah bekerja bersusah payah akan tetapi hasil yang diperoleh tidak seberapa bahkan mengalami kerugian. Dengan nasib yang dialaminya tersebut, mungkin para petani ini menyarankan kepada anak cucunya supaya kelak jangan menjadi petani seperti dirinya. Hal inilah yang memicu rendahnya minat generasi muda di bidang pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun