Lalu di dalam menulis banyaknya kesalahan tanda baca atau bahkan tidak menggunakan tanda baca sama sekali seperti halnya yang seharusnya, mereka akan tetap melanjutkan tulisan mereka dan tidak memberikan keterangan mana bagian yang seharusnya menggunakan.Â
Maupun, selain itu banyak melakukan kesalahan ejaan atau bisa juga jadi tulisan terbalik, ukuran huruf tidak teratur berubah-ubah besar maupun kecilnya tegak maupun miringnya lalu terjadinya penghilangan huruf ataupun angka di dalam penulisannya
Cara kita untuk untuk memberikan pembelajaran di dalam kelas terhadap anak yang memiliki gangguan disgrafia.
Yang pertama yaitu menggunakan metode pra menulis yaitu dengan memberikan pengertian atau memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk menulis cara baik lalu metode kedua adalah metode menjiplak huruf yaitu dengan menggunakan kertas yang bisa dihapus atau biasa disebut dengan kertas Sabah lalu metode ketiga yaitu metode menulis huruf balok yang menggunakan gambar-gambar huruf dalam metode bermain dan yang terakhir adalah dengan memakai metode menulis bersambung yaitu dengan menggunakan buku kotak-kotak kecil atau buku bergaris tegak bersambung.
Orang yang memiliki gangguan disgrafia bisa disembuhkan akan tetapi tidak 100% akan pulih mereka hanya mampu mengurangi apa yang menjadi keterlambatan atau keterbatasan mereka menjadi lebih baik akan tetapi tidak mampu sebaik pada anak umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H