Mohon tunggu...
Itsna Laily Rosyida Achmad
Itsna Laily Rosyida Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencari Tahu Gaya Belajar yang Anak-Anak Miliki

12 November 2022   00:26 Diperbarui: 12 November 2022   00:33 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda di mana gaya belajar itu yang mendukung untuk proses penerimaan materi di dalam setiap individu. Gaya belajar ini sendiri dimiliki oleh beberapa anak dengan ciri-ciri tertentu karena tidak semua manusia memiliki gaya belajar yang sama gaya belajar ditentukan dengan minat serta kemampuan seseorang untuk mencari kenyamanan dalam pembelajaran. 

Jika orang belajar dengan merasa terpaksa maka orang tersebut tidak bisa menerima materi-materi yang diajarkan. Beberapa contoh dari gaya belajar yaitu yang pertama gaya belajar visual yang memanfaatkan penglihatan atau gambar-gambar contohnya jika seseorang siswa tertarik dengan belajar menggunakan gambar-gambar maka siswa itu cenderung memiliki gaya belajar visual. 

Selain gaya belajar ada gaya belajar auditori yang mana gaya belajar auditori ini lebih memanfaatkan pendengaran mungkin dengan menggunakan audio seperti radio atau siaran podcast YouTube untuk belajar anak itu merasa lebih paham daripada dengan membaca maupun melihat-lihat gambar dan dia biasanya cenderung lebih memperhatikan guru saat berbicara daripada menulis.

Selain dua gaya belajar itu ada gaya belajar yang sangat menarik yang banyak dilakukan oleh anak-anak usia dini yang mana menurut orang awam gaya belajar yang mereka miliki itu tidak sepatutnya dicontoh ataupun ditiru oleh teman-teman lainnya yaitu dengan gaya belajar kinetik yang mana gaya belajar ini menggunakan aktivitas gerak yang menggunakan otot seperti halnya anak yang menghafal dengan banyak gerak mungkin sambil berjalan maupun dengan mengoperasikan benda-benda sekitarnya.

Banyak orang tua yang beranggapan anak yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki gangguan dalam dirinya akan tetapi mungkin ada juga orang yang bilang anak ini berkebutuhan khusus akan tetapi dengan keadaan dia dengan memiliki gaya belajar kinetik ini biasanya anak-anak cenderung lebih pintar dan cerdas. 

Anak yang memiliki gaya belajar kinetik tidak suka berada di dalam lingkungan yang teratur atau di dalam pembelajaran yang hanya berdiam mereka butuh untuk gerak dan melakukan aktivitas yang dia suka. 

Anak anak yang memiliki gaya belajar ini memanfaatkan otot otot mereka untuk bergerak seperti dengan menggerakkan kaki mereka atau berjalan. Selain itu Dan ada gaya belajar yang dinamai introvert atau extrovert yang sering kita dengar istilah-istilah. 

Lalu bagaimanakah gaya belajar ini? Saya belajar yang pertama yaitu gaya belajar introvert yang mana anak ini memiliki kecenderungan untuk berada di lingkungan sepi dan memfokuskan belajarnya sendiri tidak suka keramaian dan tidak suka untuk keluar rumah mereka lebih nyaman dengan zona mereka sendiri. 

Itu ada extrovert yang mana gaya belajar ini cenderung berkelompok dan membutuhkan aktivitas di luar karena anak-anak yang memiliki tipe belajar seperti ini lebih suka bersosialisasi langsung daripada hanya berada di dalam kamarnya. 

Banyak kita ketahui di tempat disekitar kita banyak orang yang belajar atau mengerjakan tugas mereka di cafe atau kopian yang mungkin salah satu tipe anak yang memiliki gaya belajar ekstrovert yang mampu belajar di mana saja dan kapan saja tidak terganggu dengan suara berisik ataupun keramaian. 

Selain gaya belajar di atas gaya yang sekarang yang paling banyak digemari oleh generasi milenial adalah kaya pelajar yang langsung mempraktekkan tidak hanya teori dan materi-materi saja akan tetapi langsung dipraktekkan di lapangan gaya belajar seperti ini disebut gaya belajar aktivis yang mana tidak suka dengan perencanaan akan tetapi dia suka dengan terjun langsung menggunakan trail dan error yang mana akan membantu mereka untuk menjadi lebih paham akan apa yang terjadi tidak hanya belajar melalui materi-materi yang diajarkan di sekolah saja yang tidak bisa diterapkan. 

Mereka cenderung juga lebih suka berkelompok dalam penggunaan projectnya jadi tipe aktivis dan tipe ekstrovert memiliki ke samaan yaitu suka bergaul. Lalu ada tipe pragmatisme yang cenderung lebih suka dengan dan memanfaatkan ide-ide yang mereka memiliki. 

Mereka lebih cenderung memiliki ide yang langsung diterapkan dan mereka mudah percaya diri tidak memikirkan hal-hal yang tanpa dugaan karena mereka cenderung tidak memiliki perencanaan tipe ini sering dibilang sama dengan tipe belajar aktivisme yang mana tidak memiliki perencanaan yang matang-matang dan langsung memanfaatkan ide-ide yang mereka gunakan

Bagi para orang tua seharusnya bisa menilai dari kesukaan-kesukaan anaknya yang bisa membawa mereka untuk masa depan dengan penerapan sistem belajar yang sesuai dengan yang mereka butuhkan orang tua harus mengetahui apa yang kamu inginkan dan apa yang anak butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun