Mohon tunggu...
Itsna Laily Rosyida Achmad
Itsna Laily Rosyida Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam di Burma

29 September 2022   05:15 Diperbarui: 29 September 2022   05:20 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.bbc.com/

Agama Islam pertama kali tiba di Burma pada tahun 1055. Agama islam di burma dibawa oleh para saudagar Arab yang beragama Islam yang mendarat di delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Kawasan Rakhin attau arakan. 

Para masyarakat araab dating ke Burma atau Myanmar dengan berdagang yang mana mmereka dating pertama kali di kawansan arakan. Dan tepat pada saat umat muslim arab dating raja arakan mendapatakkan ancaman dari kerajaan negara burmma yang menjadikan raja arakan melemah dan mendapatakan bantuan dari masyarrakat arab. 

Keberhasilan raja arakan atas pertolongan arab menjadikan raja arakan memeluk agama islam dan mengubah namanya menjadi Suleiman Shah. Dan kawasn arakaan pertama kali di deklarasikan sebagai masayrakat yang memeluk agama islam pertama. Kedatangan umat Islam darimbangsa arab dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan Persia. 

Populasi umat Islam yang telah tersebar di Burma pada saat itu terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan Melayu. Populasi Islam di burma sempat meningkat pada masa penjajahan Britania Raya atau yang biasa kita kenal dengan inggris, dikarenakan pada saat itu banyaknya umat Muslim India yang bermigrasi ke Myanmar secara besar besaran karena pengaruh inggirs dalam kekuasaan di manmar dan india. 

Akan tetapi populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India dengan Myanmar yang ditandatangani pada tahun 1941. Sebagian ulama muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara selain itu juga ada yang bekerja sebagai penasehat politik Kerajaan Burma. 

Para masyarakat islam yang berada di Burma yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang pada saat sebelum bangsa barat dating perdagangan mereka sangat maju dan berkembang pesat seperti penjualan kain sutra, permata kebutuhan pokok serta gula dan bahan herbal yang berasal dari arab dan Persia yang dijajakan dikawasan Myanmar dan india.

Islam di Myanmar dibagi menjadi beberapa bagian atau kawasan yaitu:

  • Muslim Burma atau Zerbadee, yaitu komunitas yang sangat lama berdiri dan berakar di kawasan Shwebo. Diperhitungkan mereka yaitu keturunan dari para mubalig yang datang dari timur tengah dan Asia selatan serta masyarakat muslim awal yang belakang beranak pinak dengan warga Burma.
  • Muslim India, Imigran Keturunan India, yaitu komunitas muslim yang terbentuk seiring kolonisasi Burma oleh Inggris.
  • Muslim Rohingya (Rakhine) yang bermukim di Negara ronde Arakan atau Rakhine, yang bersamaan batasnya dengan Banglades

Akan tetapi setelah kawasan arakan atau Burma dikuasai Inggris pada 1824, populasi Muslim di kawasan ini menjadi semakin sedikit dan melemah. Pada tahun 1942 terjadi peristiwa yang sangat memilukan dan tragis untuk umat Islam adanya gerakan anti Islam yang di luncurkan oleh penganut Budha memainkan pembantai besar-besaran terhadap muslim di Arakan yang mengakibatkan kematian sekitar 100.000 umat Islam sedangkan sebagian besar merasakan cacat dan tak diizinkan untuk menempati rumah dan tanah mereka sendiri. 

Dampak penindasan dan diskriminasi yang mereka alami, setelah perang dunia II kaum muslim ini menuntut agar ronde utara dari kawasan Arakan yaitu Buthidaung dan Maungdaw yang mereka tempati dibawa masuk ke Pakistan. 

Namun pemerintah menolak tuntutan tersebut, sehingga terjadilah perselisihan bersenjata sela pasukan "Mujahid" yang diproduksi oleh muslim Rohingya dengan pasukan pemerintah. Akhinya memutuuskan untuk mengambil Jalan Tengah yang berupaya mencari ketenangan etnis muslim Hui-hui di Myanmar

Kemudian, setelah Myanmar atau Burma merdeka dari Inggris pada 1948, Pemerintah Burma sempat menjanjikan Arakan akan menjadi kawasan yang diberikan otonomi khusus. Akan tetapi setelah pemerintahan Burma semakin kuat dan menjadi sebuah negara akbar, janji otonomi itu tidak pernah diberikan. Dan bahkan hak asasi manusia Muslim Rohingya dilanggar. Kondisi semakin buruk ketika Junta Militer berkuasa. 

Upaya upaya pembersihan terhadap umat Muslim atau kaum Rohingya diterapkan di pemerintahan ini. Mereka mengganti populasi umat Muslim di kawasan itu dengan populasi umat Buddha. 60 Tahun Pembantaian Muslim Myanmar (Burma) Burma atau Myanmar selalu indentik dengan Aung San Suu Kyi. Aung san syu ki adalah anak dari aungsang yang pelopor kemerdekaan Burma. Akan tetapi aungsan syu ki berbeda dia adalah orang yang tidak pernah kenal bagaimana perjuangan dan kondisi Muslim Burma selama ini yang terjadi.

Masyarakat Islam di myanmaar pada saat itu sangat penuh perjuaangan yang mana banyak masyarakat pribumi Myanmar yang menolak agama islam masuk pada saat kedatagan inggris. Dan pembantaian pembatain yang dilakukan pihak pribumi Burma sendri yang menganut agama hindu dan budha kepadda umat muslim. 

Akan tetapi pada saat ini masyarakat Myanmar sudah menerima agama islam disana. Ada sekittar 4 persen agama islam yang ada di Myanmar dan mayoritas  Etnis minoritas yang masih mempraktikkan agama Kristen (6,2%, terutama orang Chin ,Kachin dan Karen),Islam (4,3%, terutama Rohingya, Melayu, orang dari Yangon dan minoritas lainnya), dan Hindu (0,5%, terutama oleh orang Indian Burma). 

Masyarakat Myanmar sekaarang paham betul bagaimana asanya agama yang di injak injak dan diremehkan karena iittu sebgaian masyyarakat Myanmar sudah bisa menerima walaupn ppemeluk agama islam di manmar yang lumayan sedikit. Keperintahan Myanmar yang di pimpin oleh system militer yang diawalli perebutan kemerdekaan dari inggris menjadikan Myanmar membela negara kerajaan Burma daripada arakan yang mengakibtakan imbasnya untuk sekarang ini islam yang sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun