Mohon tunggu...
Itsnaini Rohmah
Itsnaini Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Haluan di Hutan Suaka Alam

23 April 2022   12:15 Diperbarui: 23 April 2022   13:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haluan di Hutan Suaka Alam

Oleh: Itsnaini Rohmah

Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem yang didalamnya terdapat banyak sekali sumber daya hayati dengan didominasi berbagai jenis flora serta fauna, keduanya merupakan suatu komponen pembentuk yang tidak bisa di pisahkan. Keberadaan hutan Suaka Alam membawa banyak manfaat, seperti sebagai ilmu pengetahuan, penelitian, pariwisata dan rekreasi. 

Hutan Suaka Alam merupakan ciri khas suatu bangsa yang memiliki fungsi utama menjaga kelestarian tumbuhan dan satwa serta ekosistem sebagai wilayah sistem penyangka kehidupan. Ketidak pahaman masyarakat akan fungsi hutan menjadikannya bebas melakukan apapun terhadap hutan. Tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusakan hutan disebabkan oleh perilaku manusia.

Persepsi masyarakat sangat berpengaruh dalam kemajuan pengelolaan Hutan Suaka Alam. Namun belakangan ini terdapat ganguan-gangguan dalam mendukung kemajuan pengelolaan hutan Suaka Alam. 

Penebangan liar, pemburuan satwa liar kerap kali terjadi. Dari beberapa gangguan tersebut gangguan yang paling menonjol adalah penebangan liar atau biasa disebut dengan illegal loging. 

Pelanggaran hukum berupa pembalakan liar berpengaruh pada eksploitasi sumber daya yang kemudian mengarah pada terjadinya kerusakan hutan akibat penggundulan. 

Kemungkinan yang dapat diambil dari pelanggaran tersebut adalah terjadi pada setiap tahapan produksi kayu, serta adanya cara-cara tidak sah untuk mendapatkan akses kedalam hutan. 

Beberapa faktor penyebab lainnya adalah lemahnya penegakan hukum, lemahnya koordinasi antara pihak satu dengan pihak yang lain, minimnya petugas penjaga kawasan, kurangnya sarana dan prasana untuk mengontrol, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hutan Suaka Alam.

Meskipun dalam pengendaliannya pernah diberikan sanksi berupa teguran, penahanan, dan penyitaan kayu hasil eksploitasi, namun peraturan yang ada belum berjalan dengan maksimal. Dibuktikan dengan masih adanya pelaku illegal loging yang terus beroperasi yang kemudian memasarkan kayu keluar daerah. 

Permintaan akan kayu pada saat ini memanglah lebih banyak dibandinggkan dengan ketersediaannya. Kondisi seperti ini biasa disebut terjadi kelangkaan, sehingga dengan kelangkaan tersebut harga suatu barang menjadi lebih mahal dari sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun