Mohon tunggu...
Itsna Auginisia
Itsna Auginisia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis pemula

Suka menulis dan ingin terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menanam Kangkung di Comberan Bisa Mengurangi Limbah Detergen?

6 Februari 2024   23:56 Diperbarui: 7 Februari 2024   00:12 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa bapak menanam kangkung di comberan, Pak?" tanya saya heran di sore itu. Lalu bapak menjawab, "Karena ini salah satu cara paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek limbah detergen, Nak."

Di sore itu, saya diam saja kurang mengerti. Tapi satu dasawarsa kemudian saya paham betul apa maksud bapak waktu itu.

Detergen adalah bahan pembersih yang biasa yang kita gunakan untuk membersihkan pakaian dan barang-barang lain di rumah. Penggunaan detergen tidak bisa kita pisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Limbah detergen sering kali kita remehkan karena ketidaktauan kita terhadap efek apa saja yang bisa timbul dari limbah domestik ini. Selain itu wawasan kita masih berfokus pada sampah domestik yang benar-benar terlihat wujud fisik limbahnya. Padahal limbah detergen juga harus kita perhatikan loh!

Limbah detergen mengandung senyawa kimia seperti fosfat, diethanolamine, alkil benzena sulfonat,dan alkil fenoksi. Limbah detergen termasuk limbah yang tidak bisa kita rasakan secara langsung dampaknya. Di samping itu, limbah detergen memiliki alur panjang untuk mengetahui dampaknya. Berikut ini ilustrasi yang mungkin dikatakan tanah, biota air, dan eceng gondok;

1.Ketika air busa limbah detergen menyentuh tanah.

Tanah berkata, "Ya ampun, ketemu air busa detergen lagi! Tau gak sih, kalo air busa ini dapat membunuh bakteri pengurai yang ada di tanah?"

2.Ketika bakteri pengurai mati bersamaan dengan biota air berteriak, "Jangan lagi!"

3.Ketika biota air mati bersamaan dengan eceng gondok dan ganggang bersorak, "Yey! Kita dapat nutrisi lagi."

Di atas adalah ilustrasi alur terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi adalah pencemaran air yang terjadi akibat meningkatnya kadar mineral dan nutrisi, termasuk nitrogen dan fosfor di dalam perairan (Ardhini, 2023). Dalam hal ini meledaknya populasi eceng gondok dan ganggang di danau atau sungai tempat muara limbah detergen. Dampak yang timbul dari eutrofikasi ini adalah kematian berbagai biota air entah itu hewan di air maupun tumbuhan air. Sebagai contoh, detergen dapat menghancurkan selaput lendir ikan dan merusak insang pada ikan. Hal itu jelas mengurangi populasi ikan di perairan tersebut.

Selain merusak populasi biota, air limbah detergen yang meresap ke dalam tanah dan sumur-sumur warga hingga air sumur terkontaminasi, tentu tidak baik untuk dikonsumsi. Efek panjangnya bisa menyebabkan kanker.

Nah, salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak detergen yaitu dengan menanam kangkung di comberan. Karena kangkung (Ipomoea Aquatica) mengandung mikroba rhizofer. Mikroorganisme Rhizosfer merupakan kelompok mikroba yang hidup bersimbiosis di sekitar akar tanaman, baik tanaman pada habitat tanah atau air, yang kehadirannya secara khas tergantung pada akar tersebut. Mikroba rhizosfer ini memiliki kemampuan untuk melakukan penguraian terhadap benda-benda organik ataupun benda anorganik yang terdapat pada limbah (Waluyo, 2005). Selain kangkung kita juga bisa menggunakan tumbuhan kiambang di comberan belakang rumah. Cara ini salah satu cara paling sederhana dan mudah untuk kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun