Mohon tunggu...
Rahmadillah Safitri
Rahmadillah Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan wilayah dan kota UNEJ'19

Pwk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Pusaran Revolusi 4.0 dan Society 5.0 terhadap Masa Depan Pertanian di Indonesia

3 Januari 2021   01:40 Diperbarui: 3 Januari 2021   01:43 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi di dunia sudah semakin canggih. Hal ini mengharuskan adanya perubahan yang terjadi terutama karena pesatnya teknologi dalam kehidupan manusia. Masuknya era revolusi industri membawa perubahan yang cukup besar dalam kehidupan, terutama pada bidang pertanian. Pertanian di Indonesia sudah seharusnya memasuki era revolusi industri 4.0. Hal ini mendukung visi Indonesia untuk tahun 2030 yang berbunyi "Negara Maju yang Unggul dalam Pengelolaan Kekayaan Alam" dimana dalam visi tersebut menyinggung tentang bagaimana Indonesia ingin maju dengan kekayaan alamnya.

Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya alam, hal itu tentu saja bukan hal mustahil untuk mewujudkan visi tersebut. Lalu mengapa sampai sekarang Indonesia belum dapat mengolah sumber daya alamnya sendiri? Hal ini berhubungan dengan misi dari Indonesia 2030 yang mana dalam misi tersebut menyebutkan :

  • Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan bebas dari kemiskinan
  • Memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan
  • Mewujudkan sinergi wirausaha, birokrasi, dan pekerja menuju daya saing yang global

Dari ketiga misi tersebut dapat dilihat apa yang mendukung kemajuan visi? Masyarakat berkualitas yang dapat memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan menuju daya saing global. Hal ini yang hingga saat ini belum dicapai secara keseluruhan oleh negara. Indonesia memiliki banyak penduduk, namun angka penduduk yang berminat untuk mengelola pertanian sangat sedikit dan dapat dikatakan kurang dari 50% penduduk Indonesia, kenapa? Berdasarkan data yang didapatkan, kondisi pertanian saat ini sangat kurang di dukung oleh manusia yang berkualitas. Hal ini terlihat dari angka pendidikan petani yang rendah.

Kemajuan pertanian pada era revolusi industry 4.0 membutuhkan manusia yang cerdas dan berkualitas, hal ini sangat diperlukan karena pada era ini semua sudah banyak mengalami perubahan. Pada era ini dunia pertanian dipenuhi dengan isu  pertanian yang melibatkan digital dan proses pengembangannya. Adapun salah satu tujuan dari revolusi industry 4.0 dalam sektor pertanian adalah dengan meningkatkan pertanian secara efektif dan efisien. Dalam hal itu pertanian membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu membawa pertanian menjadi penghasil perekonomian nomer satu di Indonesia, sama dengan namanya negara Agraria. Revolusi industry 4.0 seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani untuk menghasilkan produk unggul dan berkelanjutan. Dengan mencoba keluar dari pertanian tanpa menggunakan teknologi, kini mulai berubah dan mencoba menggunakan teknologi mesin bahkan robot dalam pengelolaan pertanian. Selain dapat meningkatkan mutu pangan, hal ini juga dapat memperkecil tenaga manusia.

Oleh karena ini, era revolusi ini dapat dikatakan tidak semua petani mengikuti era ini karena Indonsia sendiri merupakan negara bonus demografi yang mana memiliki jumlah penduduk terbanyak no.4. Dengan adanya penggunaan mesin bahkan robot yang akan menguatkan society 5.0 mengakibatkan banyaknya petani yang kehilangan pekerjaanya. Hal ini juga menyebabkan banyaknya pengangguran. Perkembangan society 5.0 yang dilakukan Jepang memang sangat baik jika dilakukan oleh negaranya karena mereka mengalami penurunan penduduk usia produktif. Namun Indonesia memiliki banyak penduduk yang semakin hari tidak akan mengalami penurunan. Mungkin hal yang dapat dilakukan adalah dengan menigkatkan kualitas manusia di Indonesia agar dapat mengelola kekayaan alam dengan baik dan bermanfaat untuk negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun