Kisruh PSSI khususnya Timnas berlanjut dengan kaburnya Titus Bonai & Okto Maniani dari klub ke Timnas PSSI versi djohar arifin, pemanggilan pemain ISL buat timnas versi djohar sebenarnya sah2 aja, yg jadi masalah adalah Kemarin pemain2 ISL tidak dipanggil dengan alasan dilarang FIFA sesuai pasal 79 Statuta PSSI (bahwa pemain diluar kompetisi yg tidak diselenggarakan pssi tidak bisa bermain utk timnas), padahal FIFA tdk melarang (buktinya Safee Salee bisa memperkuat Timnas Malaysia kan), dan jg alasan yg dilaporkan PSSI ke FIFA bahwa ke 32 klub ISL telah dijatuhkan sanksi oleh PSSI per tanggal 9 feb 2012 selama 1 tahun, jadi tidak bisa memakai pemain dari klub yg sedang dihukum.
Nah utk kasus Okto dan Tibo ini dengan merujuk alasan PSSI diatas pertanyaannya adalah apakah ISL sdh resmi jadi kompetisi dibawah naungan PSSI dan skorsing ke 32 klub ISL telah dicabut? kalo sudah mana surat pengakuan resmi dan pencabutan skorsing dari PSSI?, kalo skorsing masih berlaku dan ISL masih diluar naungan PSSI knp pemainnya skrg dipanggil? (dejavu alasan pelarangan pemain ISL ke timnas kemarin).
Juga sesuai arahan konggres Palangkaraya versi PSSI Djohar bahwa sanksi ke klub ISL bisa dicabut bila klub menyampaikan pernyataan kembali bergabung ke PSSI Djohar secara tertulis dan dipublikasikan. Lagi2 utk kasus Okto dan Tibo pertanyaanya adalah apakah Persipura dan Persiram telah menyampaikan secara tertulis dan dipublikasikan kesediaanya bergabung ke PSSI djohar? bila belum maka sanksi tsb masih berlaku dan tidak bisa memakai pemain dari klub terhukum utk timnas (konsistensi alasan pssi kemarin)
Hal2 diatas penting utk dijabarkan dan diperjelas agar semuanya clear, ga abu2, dan jadi bahan perdebatan diakar rumput suporter, jadi gontok2an antar suporter, jgn terjebak dengan kata2 NASIONALISME dan menganggap pemain ISL yg tidak memenuhi panggilan Timnas skrg ga nasionalisme, semua pemain ISL pasti punya jiwa nasionalisme yg tinggi, dan bangga bermain buat Timnas. Kurang Nasionalis apa seorang Bambang pamungkas, Firman utina, Boaz yg pernah patah kaki krn membela Timnas, dan punggawa Timnas yg lain? mereka org2 yg pernah memeras keringat buat bangsa ini, buat Timnas. Kita semua ingin timnas yg kuat, timnas yg diisi anak2 bangsa terbaik dibidang sepakbola, jgn memakai kata nasionalisme dengan menabrak aturan yg dibuat PSSI sendiri.
Lagipula dalam statuta FIFA klub boleh tidak mengizinkan pemainnya ke Timnas kalo ajangnya bukan dalam kalender resmi kejuaraan FIFA, Nah Turnamen al Nakbah dipalestina ga masuk kalender resmi kejuaraan FIFA, jadi ga ada KEWAJIBAN Klub2 buat melepas pemainnya ke Timnas, jadi bukan karena tidak Nasionalis jika Klub ISL memilih tidak mengizinkan pemainnya memperkuat Timnas PSSI versi Djohar Arifin, bahkan Mungkin juga klub ISL hanya ingin kejelasan dan menunggu sikap PSSI dulu soal status klub2 ISL di mata PSSI versi Djohar, masa klubnya masih dihukum, ga diakui, dikloning tapi pemainnya mau dipake, sama aja seperti habis memarahi & mukulin orang terus kita minta duit keorang tersebut tanpa ada permintaan maaf dan kejelasan soal pemukulan tadi, mana dikasih bro....
satu lagi semoga ga pada lupa pencoretan mantan pemain Arema IPL yg nyebrang ke Arema ISL (Kurnia Meiga dkk) sebelum tanding lawan bahrain karena aturan versi pssi sendiri, apakah skrg kurnia meiga dkk sudah bisa masuk timnas lagi? knp ga dipanggil kalo sudah bisa? dari sini jg bisa jadi acuan konsistensi dan bener ga nya aturan yg dibuat oleh PSSI Djohar, jangan bikin aturan seenaknya sendiri, semaunya sendiri, yg jadi korban pemain dan timnas itu sendiri sampe kalah memalukan 10-0.
kenapa semua hal diatas penting? karena pasti akan timbul keraguan dan pertanyaan apakah pemanggilan pemain ISL ke Timnas atas nama kepentingan membela negara, atau jangan-jangan cuma buat naikin posisi tawar PSSI Djohar ke task force AFC/FIFA aja? Semoga saja tidak...
Mari bersatu suporter Indonesia, dulu PSSI ada sebagai alat perjuangan bangsa & alat pemersatu bangsa, knp skrg PSSI jadi alat pemecah belah bangsa?
Jangan mau diadu domba kawan2, kalo PSSInya bener dan aturan-aturan, statuta PSSI, statuta FIFA dijalankan sebenar2nya tanpa ada rekayasa utk kepentingan kelompok, ga akan ada kasus dualisme liga, ga akan ada kekalahan memalukan buat timnas, ga akan ada pemain bingung soal panggilan masuk Timnas.
Mari berpikir jernih...
INDONESIA BISA...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Olahraga Selengkapnya