Mohon tunggu...
Finasa
Finasa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Hallo selamat datang di blog saya! Saya adalah penulis amatir yang sedang berproses. Semoga artikel-artikel ini dapat bermanfaat dan mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam segi penulisan atau topik yang disajikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Masa Keemasan Islam dan Cara Mengembalikanya

13 September 2024   21:35 Diperbarui: 13 September 2024   21:40 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu Pengetahuan merupakan entitas penting yang dijadikan sebagai pondasi untuk memajukan peradaban. Pengetahuan berfokus pada bagaimana cara mendapatkan kehidupan terbaik umat manusia. Akal dan pikiran merupakan pedoman utama manusia untuk berpikir sehingga dapat mewujudkan rasa penasaran dan rasa tidakpuasnya ke dalam produk atau jasa yang digunakan untuk mengatasi setiap permasalahan.

Islam merupakan sebuah agama yang muncul pada abad ke 6 Masehi, ditandai dengan lahirnya utusan Allah SWT yang kita kenal sebagai Nabi Muhammad SAW. Dalam agama samawi, Islam membawa ajaran sebagai agama penyempurna dari ajaran-ajaran sebelumnya karena merupakan agama terakhir yang diakui oleh Allah SWT. Al Qur'an, Hadist, dan Ijtima' para ulama berperan sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan umat manusia. Menurut islam, ilmu penengetahuan memiliki peran penting dalam menjalankan kehidupan umatnya. Banyak Hadist-hadist yang menerangkan tentang pentingnya mencari ilmu penengetahuan diantaranya kita dituntut untuk mencari ilmu walaupun sampai tempat terjauh. Selain itu, dijelaskan bahwa kematianlah yang bisa menghentikan manusia dalam mencari ilmu. Ketika kita sudah mendapatkan ilmu tersebut, kita juga diwajibkan untuk membagikanya.

Pada abad ke 7-13 Masehi, Islam mengalami masa keemasan atau yang dikenal sebagai The Golden Age Of Islam. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat. Muncul banyak ilmuwan-ilmuwan hebat dari berbagai rumpun keilmuwan yang melakukan penelitian dan menerbitkan buku-buku serta manuskrip kuno. Selain itu, pemimpin atau raja pada masa ini sangat mendukung akan gerakan pencarian pengetahuan dengan memberikan berbagai fasilitas seperti tempat, anggaran, dan lainya. Di era ini, juga terjadi gerakan penerjemahan secara besar-besaran atas karya ilmuwan dari berbagai belahan dunia. Berbagai buku-buku mereka diterjemahkan kedalam Bahasa Arab. Gerakan penerjemahan ini bermaksud untuk lebih mempermudah umat islam pada saat itu untuk memahami isi dari buku tersebut. Setelah memahami buku terjemahan, ilmuwan islam mulai mengembangkanya sehingga ditemukanlah teori-teori baru.

Di lain sisi, pada masa yang sama terjadi situasi The Dark Age Of Europe atau masa Kegelapan bagi dunia barat. Pada era ini masyarakat barat mengalami kemunduran terhadap pengetahuan yang diakibatkan oleh intervensi gereja. Banyak bermunculan tokoh yang melakukan bid'ah terhadap ajaran pengetahuan yang dianggap menentang otoritas gereja dan mengklaim pengetahuan tersebut sebagai sihir. Masyarakat yang berusaha mengembangkan pengetahuan kemudian diculik, diasingkan, disiksa, atau bahkan dibunuh. Pada situasi ini, banyak dari mereka yang akhirnya tidak berani berkembang dan hanya tunduk terhadap dokma gerja. Akibatnya, masyarakat hidup dalam kebodohan.

Masa transisi perpindahan pengetahuan dari Islam ke Barat terjadi pada abad ke 10 M, ditandai dengan kesadaran bangsa eropa akan gap atau jarak terhadap pengetahuan yang mereka miliki dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat islam pada saat itu. Karena hal tersebut, kemudian bangsa eropa banyak berguru ke ilmuwan muslim dan melakukan penerjemehan buku berbahasa arab ke bahasa mereka masing-masing. Terjemahan tersebut kemudian dicetak dan disebarkan ke berbagai universitas untuk dikaji lebih mendalam. Buku tersebut banyak dijadikan bahan rujukan oleh ilmuwan masa kini. Artinya, perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, tidak lepas dari peran ilmuwan islam pada masa silam.

Berdasarkan kilas Sejarah di atas, kemudian memunculkan satu pertanyaan yaitu mengapa saat ini bangsa islam mengalami kemunduran dalam ilmu pengetahuan? Seperti yang kita ketahui, pada Abad Ke 19-21 M, dominasi barat atas pengetahuan dan perkembangan peradaban sangatlah kuat. Kesadaran bangsa barat akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk menggenggam dunia dapat menjadi motivasi umat islam untuk melakukan hal yang sama. Dahulu, islam pernah berjaya dan tidak menutup kemungkinan bahwa saat ini kita dapat mengembalikan masa keemasan islam asalkan ada kemauan dan usaha yang kuat untuk terus belajar dan haus akan ilmu. Selain usaha pribadi yang kita lakukan, pemerintah atau pimpinan saat ini juga berperan untuk mebangkitkan zaman kejayaan islam. Sebagai otoritas yang memiliki andil untuk menentukan dan mengelola sumber daya wilayah atau negara, pimpinan dapat memberikan fasilitas yang mumpuni untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Jika semua lapisan masyarakat dapat terfasilitasi pendidikan dan tenaga didik yang baik, maka output yang di dapat pun lebih berkualitas.

Referensi

A.Mujib El Shirazy dan Laode M Kamaluddin .2012. Bangkitkan Islam Bangkitkan Ilmu Pengetahuan. Jakarta:Penerbit Santri

Anggraini, E., NST, N. P. A., Salsabila, S., Amalia, R., & Azmira, R. (2023). Peradaban Islam: Masa Kebangkitan Kembali. Journal on Education, 5(2), 2939-2946.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun