Mohon tunggu...
itskindablue
itskindablue Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself." - George Bernard Shaw. Hello! A student who is interested in the culture of his homeland, Banyuwangi. Currently a part of Sociology UNEJ '20. a part-time student press and full-time adventurer.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ekonominapolitan: Mengulik Home Industry Pengolahan Terasi Khas Puger

13 Desember 2022   08:22 Diperbarui: 14 Desember 2022   09:58 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto produk Terasi khas Puger (Dok. Dhimas)

Siapa yang tak mengenal terasi? Tentu saja sebagian besar masyarakat Indonesia tidak asing mendengar nama ini. Olahan hasil laut ini merupakan salah satu bahan tambahan dalam masakan khas Indonesia. 

Meski dikenal dengan baunya yang menyengat, terasi ini tetap menjadi ciri khas tersendiri dalam masakannya. Beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai sentra dari olahan hasil laut ini, sebut saja Cirebon, Bangka Belitung, Madura, dan lain-lain. Salah satu wilayah yang dikenal memiliki terasi dengan citarasa yang nikmat adalah Puger.

Puger merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Jember. Berada di wilayah selatan Kabupaten Jember, menjadikan Puger berdekatan dengan pesisir laut jawa selatan. Tentu saja hal ini dijadikan sebagai peluang oleh masyarakat sekitar untuk memanfaatkan laut sebagai mata pencaharian mereka, mulai dari sebagai nelayan maupun melakukan pengolahan sumber daya laut. Salah satu yang menjadi ikon dari Kecamatan Puger ini adalah terasi. Banyak dari mereka yang sudah pernah merasakan terasi dari Puger ini, mengatakan bahwa terasi Puger memiliki rasa khas yang cenderung gurih.

Kasinah (77) merupakan salah satu pembuat terasi di Kecamatan Puger. Usaha home industry pembuatan terasi ini sudah berdiri sejak tahun 1985 silam. Usaha ini merupakan usaha berbasis keluarga, sehingga bersifat turun-menurun dari generasi ke generasi. 

Beliau menjelaskan bahwa yang menyebabkan terasi Puger ini memiliki ciri khas yang gurih adalah komposisinya yaitu udang asli Puger yang cenderung manis ditambah dengan kondisi yang masih segar tentunya memberikan citarasa yang lebih nikmat untuk terasi. 

Komposisi pembuatan terasi ini sendiri hanya sedikit bahan, dua bahan utama yakni udang dan garam, namun tak jarang ditambahkan bahan pewarna untuk mempercantik warna dari terasi tersebut.

Selain itu, beliau melalui putrinya menjelaskan bahwa cara agar citarasa dari terasi Puger ini tetap terjaga ialah dengan mempertahankan pembuatan secara tradisional yakni di tumbuk menggunakan alu dan lesung. Menurut beliau, rasa yang dihasilkan berbeda dengan hasil dari mesin.

Alat-Alat yang digunakan untuk membuat terasi (Dok. Dhimas)
Alat-Alat yang digunakan untuk membuat terasi (Dok. Dhimas)

Meski pemasaran terasi masih bersifat regional, ia menjelaskan produksi terasi per hari bisa mencapai 1 hingga 2 kwintal, bahkan jika pasokan terasi ditingkatkan bisa mencapai 1 ton per minggu, terasi tersebut kemudian dikemas dalam ukuran ataupun kilogram, namun terkadang dikemas dalam ukuran 1 kilogram apabila terdapat pesanan khusus dari pembeli.. 

Putri Ibu Kasinah sendiri menjelaskan pemasaran ini dibantu oleh perantara (tengkulak) yang memfasilitasi pemasaran terasi ini. Harga dari terasi khas Puger ini berkisar di angka Rp 75.000 hingga Rp 100.000, sehingga omzet yang diperoleh dapat mencapai jutaan rupiah. Hal ini tentu menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya laut yang tersedia dengan baik, akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun