Setiap anak memiliki bakat masing-masing meski telah dimiliki bakat tersebut perlu di kembangkan dan digali lebih dalam dan untuk melakukan hal yg demikian perlu peran orang tua. Akan tetapi tidak semua orang tua memahami bagaimana caranya untuk menumbuhkan kreatifitas anak, bahkan ada orang tua menggunakan cara yg kurang teoat dalam menumbuhkan kreatifitas anak ini.
Mari kita ulas bagaimana sih menumbuh kreatifitas anak itu.
1. Tanamkan rasa percaya diri pada anak
Pasti semua orang tua setuju rasa percaya diri itu penting, tidak ada orang sukses yg tidak percaya diri. Nah, Cara menumbuhkannya pada anak bagaimana? Caranya sangat sederhana, namun banyak orang tua yg mengabaikan ini! Jadilah orang tua yg selalu memberi motivasi, dukungan, dan pujian bagi anak. Percayalah, tanpa itu anak anda tidak akan percaya diri. Sering orang tua mengeluhkan sikap anaknya yg pemalas, nakal, pemalu, dll. Terlebih lagi melakukan hal tersebut didepan anaknya & orang lain. Hal tersebut akan menumbuhkan bibit tidak PD saat berjumpa dg orang lain, anak merasa dirinya banyak kekurangan, makanya dia lebih banyak diam, takut melakukan sesuatu dengan alasan takut salah, yg semua itu awal dari rasa tidak percaya diri.
2. Tumbuhkan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu juga penting untuk semua usia, dengan adanya rasa ingin tahu ini akan muncul motivasi. Cara sederhananya selaku orang tua kita harus tau & memberikan penjelasan yg mudah dimengerti serta memuaskan bagi anak. Seringkali anak menanyakan ini, itu, kenapa, dll yg menurutnya baru. Selaku orang tua harus siap untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tsb. Jangan sesekali mengatakan ah, cerewet sekali, banyak tanya, dll. Bahaya !!!
3. Bebaskan anak berimajinasi
Membacakan dongeng setiap hari atau waktu malam mau tidur adalah salah satu cara melatih imajinasinya. Imajinasi dapat pula dibentuk ketika bermain role play atau menggambar. Bermain role play misalnya, bermain dokter-dokteran, main masak-masakan, main sekolah-sekolahan.
4. Lebih banyak memberi saran
Pada dasarnya anak-anak maupun orang dewasa tidak suka dilarang. Apalagi bagi anak, larangan akan mematikan kreatifitas. Kurangi melarang anak terlalu berlebihan, ganti dengan lebih banyak menyarankan apa yang seharusnya ia lakukan. Namun harus sesuai kondisinya, jika pada satu situasi anda harus melarangnya, anda harus tegas.
Â