Tersebab beda pemahaman keagamaan justru menyebabkan keterpecah-belahan ukhuwah. Padahal seperti halnya menghormati orang tidak berpuasa lantaran boleh jadi karena sakit, musafir, pekerja berat, kepayahan. Spirit itulah yang mestinya terpatri untuk menyikapi ragam mazhab keagamaan. "Berhijrah" menitikberatkan pula pada merembesnya kasih sayang kepada sesama. Perlunya meyakini untuk tidak merasa benar sendiri lantaran keragaman mazhab dalam agama merupakan keniscayaan. Â Â
Semarak berkurban berlimpah daging saban Iduladha mestinya menghasilkan implementasi untuk senantiasa peduli pada kaum lemah di kehidupan keseharian. Dan, di tengah keruwetan kehidupan modernitas, kehampaan jiwa, dan degradasi moral; sekiranya menjadi faktor penyorong untuk sejenak berkontemplasi. Menyucikan jiwa dan lebih intens mengingat-Nya (hlm: 223).Â
Namun, amal macam ini tidak sampai dipahami dengan meninggalkan total kesibukan duniawi. Lantaran Tuhan menjadikan dunia sebagai sarana mendekati-Nya. Kehidupan dunia serasa surgawi manakala diisi oleh manusia dengan sikap keberagamaan ideal macam paparan di atas.
Data buku:
Judul: Pendidikan Karakter Ajaran Tuhan
Penulis: Prof. Tafsir
Penerbit: Rosda, Bandung
Cetakan: Desember 2018
Tebal: 250 halaman
ISBN: 978-602-446-296-3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H