Mohon tunggu...
Muhammad Itsbatun Najih
Muhammad Itsbatun Najih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku Adalah Kamu Yang Lain

Mencoba menawarkan dan membagikan suatu hal yang dirasa 'penting'. Kalau 'tidak penting', biarkan keduanya menyampaikan kepentingannya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Defisit (Iklan) Kesehatan di Ruang Publik

19 Februari 2019   16:02 Diperbarui: 19 Februari 2019   16:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rosda.co.id

Dewasa ini, iklan kesehatan menyeruak dalam layar kaca. Menariknya, iklan produk kesehatan menampilkan ragam trik terselubung. Tidak dengan beriklan secara terbuka menawarkan produk. 

Namun, dibungkus acara bincang-bincang kesehatan yang ujung-ujungnya merekomendasikan membeli produk. Tak lupa menawarkan diskon dan bonus. 

Meskipun tidak salah, namun, melalui disiplin ilmu Komunikasi kesehatan, kita menjadi melek bahwa bagaimananpun juga, komersialisasi bakal mendegradasi "kesakralan" saban bidang kehidupan, termasuk ranah kesehatan --yang idealnya bersifat humanis.

Pada tataran lebih luas, masih banyak problem Komunikasi Kesehatan di masyarakat terasa sulit diselesaikan. Hari--hari ini masih banyak penolakan di sebagian kalangan berkait injeksi vaksin. 

Banyak wedaran sumbang dan tidak masuk akal dari penolak vaksin. Padahal, vaksinasi oleh pakar kesehatan bersepakat sebagai cara ampuh mengatasi potensi munculnya wabah penyakit. Kebijakan Pemerintah menyehatkan rakyatnya kerap berjalan tidak mulus. 

Hal ini tentu membutuhkan cara jitu penyampaian pesan. Boleh jadi perlu evaluasi: jangan-jangan iklan vaksinasi tidak cukup cakap meyakinkan publik.

Kita juga disesaki warta sengkarut BPJS Kesehatan. Asuransi sosial terbesar di dunia ini tidak pernah lepas dari kata "beres". Ada Negara selaku penyedia asuransi dan masyarakat sebagai pembayar premi. 

Komunikasi kurang baik yang keluar dari keduanya, bisa sebabkan program asuransi berjalan amburadul. Berangkat dari sini, Komunikasi Kesehatan bisa memerinci cara cergas-terbaik dalam sosialisasi aturan kebijakan kesehatan; dan bagaimana langkah cermat-santun bagi masyarakat untuk melakukan kritik dan masukan.

Data buku:

Judul: Komunikasi Kesehatan: Pemikiran dan Penelitian

Penulis: Deddy Mulyana dkk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun