Mohon tunggu...
Itsam Samrotul Fu'adah
Itsam Samrotul Fu'adah Mohon Tunggu... Guru -

Seorang penikmat kata dan sastra. Meski masih penulis pemula, karyanya baru sebatas menembus beberapa buku antologi cerpen dan puisi. Dapat dihubungi melalui Sosial Media : FB : Itsam Samrotul Fuadah, Line : @Itsamsf, E-mail : fuadsam2@gmail.com Mari berkarya dengan aksara. Salam Kompasiana Semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati : Prasangka dan Penilaian Anda Berbahaya !

30 Januari 2016   18:17 Diperbarui: 30 Januari 2016   18:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberani apa kita menilai seseorang di depan sana? Dari jarak sejauh ini, apa yang kita tahu tentang sosok seperti apa yang telah kita tilai baik atau buruk itu?

Kawan, ada ribuan hal yang tidak mesti kita ketahui dari orang lain. Setiap orang tentu memiliki hal yang sangat tabu untuk diketahui orang lain. Entah yang sifatnya sangat privasi, atau yang sangat waar untuk dipublikasikan. Namun, ketika mereka merasa bahwa hal itu tak perlu diketahui orang lain, maka sampai kapanpun akan tetap terkunci rapi.  

Hati-hati dengan prasangka dan penilaian kita. Orang di depan sana belum tentu melakukan apa yang kita sangkakan. Orang yang membawa piring belum tentu akan makan, begitupun ia yang membawa bantal belum tentu juga akan lekas tidur. Kita tidak bisa menilai siapapun hanya karena satu alasan.  Dia terlihat buruk hanya karena ucapannya yang kita dengar tidak lebih dari sekedar lima menit saja. Atau ia terlihat bodoh karena pola belajarnya yang kita lihat tidak lebih dari enam jam seharinya. Atau bahkan ia terlihat hina karena kesalahannya yang tidak lebih dari tiga kali ia lakukan.

Hey, hentikan prasangka buruk itu! Coba kita sempatkan waktu tiga puluh menit saja untuk berbincang dengannya. Atau kemudian meluangkan waktu seharian untuk sekedar mendengar kisah hidupnya. Atau bahkan menghabiskan satu malam untuk bertukar fikir dan memahami kehidupannya. Setelah itu, tentu kita akan sangat mengenal siapa sebenarnya mereka yang telah kita nilai baik atau buruk itu.

Lalu bagaimana kita mengembalikan kertas putih yang sudah terlanjur kita coret hitam itu? Semuanya akan tetap berbekas.

Hati-hati dengan prasangka dan penilaian kita. Suatu saat, ketika semuanya tidak terbukti benar, prasangka itu malah akan berbalik menghakimi, hingga semua orang disekeliling kita berprasangka dan menilai kita sebagai orang yang buruk. Yah, buruk karena telah bermain-main dengan prasangka dan penilaian yang salah. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun