Hampir semua orang pernah mengalami sulit tidur dan ada juga yang sulit tertidur dari waktu ke waktu. Minimal ini terjadi pada rata-rata orang sekitar 1 kali dalam setahun. Ini menjadi kerugian tersendiri bagi banyak orang. Salah satu penyebabnya, karena manusia yang dasarnya memiliki kapasitas untuk khawatir, sedang mengkhawatirkan tentang masa depan dan mengikat diri dengan masa lalu.
Insomnia, bagaimanapun, ditandai dengan sulit tidur atau jika bangun menjadi bangun terlalu dini. Jika seseorang membutuhkan waktu tiga puluh menit atau lebih untuk tertidur, namun anda justru terjaga selama tiga puluh menit atau lebih pada malam hari. Kemudian hal ini terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu selama satu bulan atau lebih, maka anda secara resmi menderita insomnia.
Insomnia memiliki efek besar pada suasana hati dan terkait dengan kewaspadaan. Ini juga merupakan gejala klasik dari depresi. Pengaruh obat tidur dapat meningkatkan kualitas tidur tetapi cara terbaik untuk menangani serangan insomnia adalah memperbaiki mekanisme tidur itu sendiri.
Tidur sangat baik bagi memori
Mendapatkan jumlah tidur yang baik dan berkualitas tinggi dapat memberikan manfaat besar untuk memori. Tidur juga baik untuk otak dalam belajar dan mengasah fokus serta meningkatkan rentang perhatian setelah bangun. Penelitian juga menunjukkan tidur memiliki pengaruh kuat atas memori. Waktu yang dihabiskan dalam tidur terjadi kondisi penting dimana gelombang lambat saat tidur dan REM memainkan peran penting dalam konsolidasi memori.
Obat tidur dan pengaruhnya dalam aktivitas tidur
Para peneliti di St Luke Hospital Sleep Medicine dan Research Center di Missouri meneliti dampak bantu resep obat tidur untuk konsolidasi memori. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu, beberapa obat yang biasa diresepkan untuk tidur dapat mengganggu memori saat tidur.
Para peneliti meneliti efek yang mungkin pada memori dari 2 obat tidur yang berbeda, zolpidem dan zaleplon. Zolpidem adalah bahan aktif dalam beberapa obat tidur yang sering diresepkan, termasuk Ambien. Zaleplon adalah bahan aktif dalam bantuan resep tidur. Kedua obat ini masuk kedalam kelas obat yang umum dikenal sebagai hipnotik tidur. Mereka memiliki efek sedatif yang membantu untuk relaksasi fisik, dan mengurangi ketegangan serta menginduksi tidur. Penelitian ini melibatkan 22 orang dewasa yang bebas dari masalah tidur. Para peneliti mengambil semua relawan untuk tidur di bawah 3 periode tidur pada 8 jam yang berbeda selama penelitian, diantaranya dengan dosis tidur 12,5 mg zolpidem, dengan dosis 10 mg zaleplon dan dengan placebo.
Sebelum dan setelah setiap sesi tidur, peneliti menguji kemampuan memori peserta dalam dua cara berbeda. Mereka menggunakan tes asosiasi kata untuk mengukur memori. Sebagian besar dari apa yang kita pikirkan dalam memori secara sadar adalah bentuk memori yang memungkinkan kita untuk menyimpan fakta-fakta, peristiwa, pikiran dan ide-ide.
Mereka juga menguji memori prosedural dengan menggunakan tes yang melibatkan jari. Memori prosedural melibatkan proses mengingat dalam keterampilan akan tugas-tugas yang paling sering menggunakan bagian tubuh. Misalnya menggunakan memori prosedural terus menerus, yang tanpa sadar terjadi secara otomatis, seperti ketika kita mengikat sepatu, menyikat gigi, atau mengetik di komputer kita.
Analisis penelitian ini mengungkapkan perubahan pada kedua jenis konsolidasi memori setelah meminum obat tidur hipnotik pada waktu tidur. Peserta ternyata memperlihatkan hasil lebih buruk pada tes memori deklaratif kedua dan hal ini terjadi setelah tidur malam dengan bantuan zolpidem, dibandingkan dengan plasebo dan juga zaleplon saat tengah malam. Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam hal kinerja ketika peserta tes memori meminum plasebo dan zaleplon.
Hasil ini menunjukkan bahwa menggunakan obat tidur hipnosik dapat mengganggu dan mengurangi kerja otak untuk mengkonsolidasikan memori saat tidur. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa waktu dapat menjadi faktor yang signifikan. Seperti obat tidur yang diambil sebelumnya di malam pada waktu tidur memiliki pengaruh negatif pada memori.
Apakah tingkat dosis mempengaruhi pengaruh obat tidur pada memori?
Yang penting adalah waktu dari dosis menjadi penting mengenai efeknya untuk konsolidasi memori. Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control, lebih dari 9 juta orang dewasa di Amerika Serikat menggunakan resep obat untuk tidur. Kira-kira 4% dari populasi mengandalkan obat-obat ini untuk meningkatkan istirahat malam.
Pada awal 2013, Centers for Disease Control mengeluarkan peringatan keamanan yang berkaitan dengan zolpidem, dalam menanggapi penelitian yang menunjukkan dosis tertentu pada malam hari memberikan efek mengantuk berlebihan di pagi hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa dosis standar obat yang mengandung zolpidem, ketika diminum pada malam hari, menimbulkan risiko untuk mengantuk pagi dan menyebabkan penurunan kegiatan termasuk mengemudi. Risiko mengantuk yang tertinggi terjadi pada wanita. Dosis yang dianjurkan zolpidem sebaiknya diturunkan untuk wanita.
Apakah ini berarti tidak ada tempat untuk resep obat tidur? Ya tentu tidak. Jika digunakan secara jangka pendek, dengan bimbingan dokter, obat tidur ini dapat membantu untuk memutus siklus keras insomnia, dan membantu mendapatkan tidur kembali ke jalur tidur lagi. Namun tidak untuk jangka panjang.
Strategi jangka panjang terbaik adalah untuk mengembalikan lagi rutinitas tidur yang berkelanjutan yang tidak bergantung pada obat resep tidur. Tidur untuk kesehatan dan secara keseluruhan akan membuat memori menjadi lebih baik.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H