Mohon tunggu...
MUHAMMAD ITMAMMUDIN
MUHAMMAD ITMAMMUDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STEI SEBI

Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keutamaan Shalat Dhuha dalam Kehidupan Sehari-hari

28 Februari 2023   09:20 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:17 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillah was shalatu was salamu 'ala rasulillah, amma ba'du.


Islam mengajarkan, agar kita berusaha mengejar kebahagiaan akhirat sebanyak-banyaknya, melebihi usaha kita dalam mengejar dunia.

Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al-Qashas: 77)


Anda bisa perhatikan, Allah mengajak kita untuk menjadikan dunia ini kesempatan mencari kebahagiaan bagi akhirat, sebisa yang kita lakukan. Akan tetapi, jangan 100%. Jangan lupakan bagian dari kehidupan dunia.

Setiap muslim, kita pasti melakukan aktivitas dunia seperti bekerja,hiburan,olahraga dan aktivitas akhirat seperti shalat,dzikir dan ibadah lainnya. 

Berdasarkan ayat di atas, sudah seharusnya aktivitas akhirat, lebih banyak dari pada aktivitas dunia. Dengan kata lain, orientasi akhirat, lebih di utamakan dari pada orientasi duniawi. Namun sangat disayangkan, pada zaman ini, prinsip yang diajarkan pada ayat di atas berbanding terbalik.


Orang-orang lebih dominan memikirkan orientasi dunia dari pada orientasi Akhirat. Bahkan ada yang seharusnya amal ibadahnya dilakukan untuk akhirat, malah dikorbankan untuk mendapatkan harta dunia. untuk itu, selayaknya perlu kita ketahui ayat yang menerangkan ketika kita sedang beramal. Yaitu  firman Allah SWT, dalam surat Hud ayat 15-16.


Artinya : "Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi. Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan. " (QS. Hud: 15 -- 16).


Untuk itu, murnikan niat amal baik kita semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah, dan bukan untuk kepentingan dunia, Agar amal kita menjadi amal yang ikhlas.

A. Keutamaan Shalat Dhuha
Terdapat banyak keutamaan shalat dhuha. Dan jika kita perhatikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih banyak menekankan masalah akhirat. Berikut ada hadis yang meneragkan tentang keutamaan shalat dhuha,


1) Hadist dari Abu Buraidah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Dalam diri manusia terdapat 360 ruas tulang, wajib bagi semua orang untuk mensedekahi setiap ruas tulangnya. " Para sahabat bertanya: "Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Nabi Allah?" Beliau Nabi SAW. bersabda: "Menutupi ludah di masjid dengan tanah, menyingkirkan sesuatu dari jalan (bernilai sedekah). Jika kamu tidak bisa mendapatkan amalan tersebut maka dua rakaat Dhuha menggantikan (kewajiban)mu." (HR. Abu Daud).

2) Hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

  

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali para Awwabin" beliau mengatakan: "Shalat Dhuha adalah shalatnya para Awwabin" (HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya)
Awwabiin berasal dari kata Awwab, yang artinya orang yang kembali. Disebut Awwabin, karena mereka adalah orang yang kembali kepada Allah dengan melakukan ketaatan. Dan masih ada beberapa hadist lainnya.

B. Apakah dengan Shalat Dhuha Rezeki kita menjadi Lancar ?
Ada satu hadis, yang mungkin karena hadis ini masyarakat mengkaitkan shalat dhuha dengan pintu rezeki. Hadis dari Uqbah bin Amir al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 

Sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi dirimu dengan shalat itu di akhir harimu." (HR.Ahmad).


Keterangan: Ulama berbeda pendapat tentang 4 rakaat di awal siang yang dimaksudkan di hadis ini. Ada yang mengatakan: shalat dhuha,dan ada yang berpendapat: shalat isyraq, dan ada juga yang mengatakan: shalat qabliyah subuh dan shalat subuh.


Dan ditegaskan oleh Ibnu Abdil Bar bahwa para ulama memahami empat rakaat tersebut adalah shalat dhuha.

Tentang kalimat 'Aku akan penuhi dirimu' Imam as-Sindi menjelaskan ada beberapa kemungkinan makna, a. Aku cukupi dirimu sehingga terhindar dari kecelakaan dan segala musibah, b. Aku cukupi dirimu dengan diberikan penjagaan dari dosa dan ampunan terhadap perbuatan dosa yang dilakukan di hari itu,c. Aku cukupi dirimu dalam segala hal.


 Jika kita perhatikan, hadis di atas tidak secara langsung menunjukkan bahwa shalat dhuha membuka kunci pintu rezeki. Hadis ini hanya menjelaskan janji Allah bagi orang yang shalat 4 rakaat di pagi hari, baik itu shalat subuh, shalat qabliyah subuh atau shalat dhuha, akan dicukupi hingga akhir hari.


 Itu pun dengan syarat, shalat 4 rakaat di waktu pagi itu dilakukan dengan ikhlas karena Allah, bukan karena tendensi untuk dunia. Karena Allah berfirman, "laksanakan untuk-Ku 4 rakaat."
kata untuk-Ku menunjukkan bahwa kita harus beramal dengan ikhlas. Namun jika tujuan kita condong untuk mendapatkan dunia, untuk melancarkan rezeki, berarti shalat ini dikerjakan bukan murni untuk mengharap ridha Allah. tetapi untuk yang lainnya.
Wallahu a'lam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun