ADAKALANYA ...
Kita pernah dipermainkan keadaan
Saat angin kemarau berembus perlahan
Bersilir-silir di antara gerisik daun tua
Menggumamkan muram cuaca
Engkau menjauh, tak lagi teduh
Jarak yang tak bisa aku sentuh
Dan sekarang musim hujan
Atap rumah kita bocor kenangan
Di mana perenungan deras tertuang
Dari kita yang sedang bersulang
Usai sudah berkali-kali silih mengagumi
Lalu hendak apa setelah ini?
Baca juga: Rindu dalam Doa
Sumedang, 3 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Kesedihan Seseorang
Baca juga: Bermimpi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!