Seiring hujan yang hilang
Aku menemuinya di ambang petang
Meski kami sempat berseteru
Tentang hati di ujung sunyi itu
Tetapi di lelehan air matanya
Adalah rapal doaku yang segala
Di antara sisa-sisa basah
Juga kabut yang perlahan merendah
Kami mengais perihal bahagia
Sampai musim tak mengenal duka
Dan seperti hari kemarin
Aku bertemu dia di depan cermin
Sumedang, 25 Agustus 2024
Baca juga: Dari Rasa yang Berkumandang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Derita Tiada Saat Hujan Reda
Baca juga: Angin Kelana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!