DERITA TIADA SAAT HUJAN REDA
Apa kabar masa lalu kita?
Secangkir kopi hitam tanpa label nama
Surat kabar dan nasi di penggorengan
Gimbot di tangan, konsentrasi
Boneka lima ribu dari pameran tempo hari
Ting--ting--ting ...
Nyanyian sendok memukul piring
Tungku dibiarkan istirahat, koran pun dilipat
Berhenti sebentar, boneka rebahan
Sibuklah kita mengisi perut keroncongan
Tetapi tak lama setelah itu
Ayah pergi, tergoda kembang ungu
Ibu melenggang memilih si kumbang
Kakak termanggu; adik menangis haru
Sedangkan waktu malah begitu cepat berlalu
Sore tadi di tempat yang masih sama
Di depan teras rumah mungil kita
Aku kerap bertanya-tanya tentang masa lalu
Sambil menunggu hujan reda
Berharap derita tak lagi ada
Sumedang, 17 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H