ANGIN KELANA
Angin, kisahmu apa di malam sunyi
Selain membuat rambutku jadi tak rapi
O, di manakah gairah purba itu
Embusan yang sempat menghantam rindu
Saat dirimu menari bersama hujan
Mengebaskan waktu dari kepedihan
Duhai, angin ...
Aku kangen percakapan kita kemarin
Akan ke manakah lagi berkelana
Setelah diturunkannya air mata
"Ada sesuatu yang lebih perih," katamu.
Kemudian aku, mendoakanmu
Baca juga: Pastikan Kita
Sumedang, 15 Agustus 2024
Baca juga: Lanskap yang Teduh
Baca juga: Pagi dengan Kegelisahannya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!