HANYA SEORANG LELAKI
Usai terasing, berpeluk diam
Dia menghela napas dalam-dalam
Sekali lalu tawanya begitu riang
Seorang lelaki, bercanda dengan petang
Dalam segala pasrah
Lantaran hidup tak juga ramah
Di dadanya masih dipenuhi syukur
Meski nasib sudah terlanjur
Pada satu wadah ke wadah yang lain
Disaksikan oleh ribuan ingin
Seorang lelaki memisahkan duka
Dari gelisah dunia ...
Baca juga: Hentikan Tangismu
Sumedang, 23 Juli 2024
Baca juga: Sepi di Sisi Pagi
Baca juga: Meniscayakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!