HANYA SEORANG LELAKI
Usai terasing, berpeluk diam
Dia menghela napas dalam-dalam
Sekali lalu tawanya begitu riang
Seorang lelaki, bercanda dengan petang
Dalam segala pasrah
Lantaran hidup tak juga ramah
Di dadanya masih dipenuhi syukur
Meski nasib sudah terlanjur
Pada satu wadah ke wadah yang lain
Disaksikan oleh ribuan ingin
Seorang lelaki memisahkan duka
Dari gelisah dunia ...
Baca juga: Hentikan Tangismu
Sumedang, 23 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sepi di Sisi Pagi
Baca juga: Meniscayakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!