TELAH LAGI JUNI, BAPAK
Duhai, Bapak!
Juni telah merapatkan tubuhnya
Bisakah ia dengan tenang
Menggantikan peluk hangatmu yang hilang
Rindu semakin bosan terasingkan
Bahkan sesekali menggigil kedinginan
Isyaratkan pada Juni, Bapak
Sebelum ada yang mengganjal di pelupuk mata
Seringnya aku menepikan kesedihan
Bukan berarti mampu menatap bulan sendirian
Kepada waktu terkadang aku benci
Sebab tak segera membawaku pergi
Meski sebenar di lenganku ...
Ada setapak jalan untuk menujumu
Tetapi dalam diammu tak banyak pilihan, Bapak
Selain menandakan Juni, dari doa-doa sebelum ini
Sumedang, 1 Juni 2024
Baca juga: Tidak Dapat Dikatakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Senja di Stasiun
Baca juga: Sore Hari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!