SEORANG LELAKI DI SIANG HARI
Di antara tenang semesta
Saat musim mendengungkan sunyi yang lama
Seorang lelaki belum lelah meretas jarak
Meski kerisauan pikirannya kian berpetak
Enggan menyerah dari panas siang hari
Menggarap nasib dengan wajah pasi
Siang yang mempersembahkan cerita
Terkadang pula menawarkan duka
Di sembab mata seorang lelaki
Sepi telah begitu kedap berdiam diri
Manakala di saku bajunya tersempil udara
Juga doa-doa yang masih sama
Sumedang, 9 Mei 2024
Baca juga: Yang Aku Sebut Puisi
Baca juga: Ketika Rindu Tak Bisa di Puisikan
Baca juga: Tentang Penantian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!