BAPAK DAN KENANGAN
Hari ini bapak terlihat tampan
Dengan peci hitam yang beliau kenakan
Berdiri tegap di depan pintu
Menanti, siapa yang datang lebih dulu
Tatkala malam menjatuhkan sepi
Kenangan justru hadir kembali
Di saat Tuhan tak memberi pilihan
Wajar jika di matanya pernah hujan
Apabila sang kenang bertamu
Bapak menjadi lelaki paling syahdu
Doa-doanya pun melanglang
Meski separuh jiwa telah hilang
Baca juga: Beberapa Saat
Sumedang, 10 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Cinta Melukai Aku
Baca juga: Lagi dan Lagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!