Kubiarkan hening mencipta beberapa diksi
Lalu merangkainya sebagai puisi
Di saat sebongkah rasa terpendam
Sebab kegaduhan telah tenggelam di malam
Datang hujan rintikkan sendu
Menjadikan basah cerita-cerita lalu
Kenangan yang hampir saja terlupa
Malah menghadirkan tetes-tetes linang lara
Baca juga: Puisi Malam Ini
Ternyata musim ikut mengeja perasaan
Membiarkan sepi semakin berkelindan
Aku terdiam coba menahan sesak di hati
Bersama puisi dan doa-doa kali ini
Sumedang, 22 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Selamat Malam, Semesta
Baca juga: Selepas Sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!