Ada yang selalu membuntuti sejauh ini
Entah sampai kapan berhenti
Tidak mau diam
Tak peduli siang dan malam
Terkadang menjelma hujan
Datang mencemaskan kesendirian
Membekukan setiap cerita
Mengakrabkan sebuah nama dalam doa
Lalu dengan apalagi harus kuteriakkan?
Untuk sekadar memastikan tentang ketabahan
Sebab dirimu, Rindu ...
Adalah terang dalam kelam
Rasa yang mencengkeram
Sumedang, 21 Oktober 2022
Baca juga: Rindu yang Menyalami Luka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Rindu Berkisah
Baca juga: Kisah Sepenggal Kesesakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!