Mohon tunggu...
Yenni Djajalaksana
Yenni Djajalaksana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha

Yenni saat ini adalah Dosen tetap di Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung di mana beliau sudah memulai karir akademiknya sejak tahun 2000. Beliau sempat menjabat Wakil Rektor di Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2016. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja sebagai akademisi di perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman bisnis sebagai pemimpin perusahaan fitness dan pemilik perusahaan ritel serta bisnis kuliner. Pendidikan Doktor beliau di University of South Florida (USF) adalah di bidang Manajemen Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pada Curriculum and Instruction, dan beliau di USF sempat memimpin untuk Academy for Teaching and Learning Excellence yang menyediakan pelatihan bagi para Asisten Dosen dan para Dosen, baik untuk face-to-face maupun e-learning.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Potensi Investasi Kekinian di Zaman High-Tech: Saham, Mata Uang Kripto, dan Emas!

25 Juni 2021   07:06 Diperbarui: 25 Juni 2021   07:07 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi Pandemi Covid-19 yang telah kita alami sejak akhir 2019 dan melanda dunia, telah menyebabkan penduduk dunia mencari berbagai cara alternative untuk berinvestasi. Dengan meningkatnya trend penggunaan teknologi di jaman high-tech sekarang ini, investasi yang paling kekinian adalah Saham, Mata Uang Kripto, dan Emas! Walaupun banyak terdapat opsi lainnya untuk investasi dengan varian risiko yang rendah ke tinggi, pada jaman high-tech sekarang ini memang ketiga jenis tersebut yang paling marak dibahas oleh masyarakat. Sebagaimana layaknya, investasi macam apapun selalu mengandung risiko, namun, tingkat pengembalian yang tinggi memikat orang untuk bergerak menuju cara investasi di Era Baru Investasi tersebut.

Siapa yang tidak ingin cepat kaya? Banyak video di YouTube yang ditayangkan dengan begitu menarik, bagaimana anak-anak muda di usia hanya 20 tahun telah dapat menjadi kaya raya dan bahkan mencapai pendapatan 1 Milyar rupiah! Kaya mendadak ini memang bukan tanpa perjuangan, mereka harus memutar otaknya dan sigap dalam memainkan investasinya. Investasi emas pastinya yang paling dianggap aman dan tradisional, dan di jaman sekarang investasi emas pun makin dimudahkan karena tidak perlu berbentuk fisik lagi tapi bisa juga berupa emas digital. Untuk saham, sudah pasti sekarang makin banyak saja peminat saham, dan memang jika pandai berjual beli atau menyimpan saham berpotensi pengembalian yang baik, bisa saja membawa kekayaan yang luar biasa. Di tahun 2021 ini, terdapat tren yang paling mengejutkan karena BitCoin - mencapai harga tertinggi yang membuat masyarakat mulai melirik investasi cryptocurrency ini dan yang paling menarik dari BitCoin adalah desentralisasi kekuasaan keuangan. Di tengah maraknya opsi investasi dengan teknologi digital, sebetulnya sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang terbatas dan akibatnya mereka merindukan arah yang lebih jelas untuk berinvestasi di era digital baru ini. Bahkan generasi senior maupun anak muda sama-sama bersemangat berinvestasi di era baru investasi digital.

Pada Webinar "The Investment Puzzle: Stocks, Cryptocurrency, Or Gold In The High Tech Era" yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 lalu, terdapat sharing pengetahuan dari empat Pembicara Expert yaitu Bapak Indra Sjuriah (Co-Founder & CMO, IndoGold), Ibu Linda  Lee (Stock Trader and Investor, Lindaleefiboprincess), Ibu Ayu Biyanti Pribadi (Community Engagement, Specialist Tokocrypto), dan Mr. Kavi Saglani (Vice President of Marketing, Cake DeFi Fintech Perusahaan Fintech di Singapore). Acara yang dipandu dengan menarik oleh Moderator Bapak Reagen N. Ciayadi (Satujejaring dan Alumni Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha) memaparkan konsep-konsep mendasar yang perlu diketahui masyarakat (Rekaman di YouTube Channel).

Alternative investasi pertama yang relatif berisiko rendah adalah investasi emas, Indra Sjuriah, Co-Founder & CMO Indogold mengatakan bahwa banyak alasan berinvestasi emas yaitu karena emas adalah penyimpanan teraman, yaitu ketika harga aset kertas turun, emas bisa naik. Selain itu, emas juga melindungi kita dari inflasi, karena ketika inflasi meningkat, maka harga emas ikut naik. Emas bisa ditransaksikan di manapun di seluruh dunia yang menerimanya. Untuk jangka panjang, emas adalah investasi yang aman dan meminimalisir ketidakpastian dari kondisi keuangan global.  Indra menyarankan bagi investor peminat emas agar berinvestasi dalam jangka panjang, misalnya untuk kuliah, membeli rumah, atau tamasya seluruh dunia. Untuk jaman high tech sekarang ini, sangat mudah berinvestasi emas contohnya melalui aplikasi IndoGold, yang memudahkan pembelian emas bahkan transfer emas untuk hadiah kepada orang lain. Sekarang dengan adanya saldo OVO dan GoPay, financial technology cashless, juga memungkinkan transaksi di IndoGold yang sangat mudah.

Selanjutnya dengan risiko lebih tinggi dari emas adalah investasi saham. Linda Lee, pemegang Certified Financial Technician (CFTe) wanita pertama di Indonesia membagikan pemikiran bahwa konsep dari kepemilikan saham adalah menjadi pemilih perusahaan yang memperjual belikan sahamnya di pasar Bursa Efek Indonesia. Sebagai contoh adalah masyarakat bisa menjadi pemilik dari Telkom Indonesia, BCA, Mitra Adi Perkasa (Reebok, Planet Sports, Sephora, Starbucks), Indofood, Summarecon, Bank Mandiri, dll. dengan membeli saham di Bursa. Linda menjelaskan bahwa keputusan pembelian saham harus dilakukan setelah melihat laporan keuangan perusahaan.

Cara mendapatkan keuntungan dari saham, menurut Linda ada beberapa cara (1) dari pembagian Dividen yang biasanya disepakati melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), (2) dari Capital Gain dengan menjual saham di harga lebih tinggi dari harga beli. Tentunya pergerakan saham seringkali mengejutkan dan potensi kerugian pun selalu ada, contohnya ketika perusahaan menyatakan pailit atau tidak lagi mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek karena likuidasi. Untuk terus waspada dan mencermatinya, pemain saham harus mengamati IHSG, ukuran statistik yang menunjukkan sekumpulan nilai saham yang dievaluasi, yang menunjukkan pergerakan saham yang diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia.

Selanjutnya, investasi yang sedang hangat-hangatnya adalah investasi Cryptocurrency atau mata uang kripto. Bitcoin adalah salah satu yang paling populer dan telah mengagetkan dengan kenaikan nilai yang melonjak tinggi, walaupun pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin berkali-kali mengalami kejatuhan nilai yang besar! Menurut Ayu Biyanti, Community Engagement, Specialist Toko Crypto, perdagangan atau investasi jenis ini tergolong berisiko tinggi, jadi sebelum berinvestasi harus tahu apa yang dihadapi. Investasi Cryptocurrency muncul karena adanya ketidakpercayaan masyarakat erhadap bank sentral, sehingga buku kas dicatat dalam block chain. Block Chain adalah system database dengan sistem yang terdesentralisasi jadi terdapat di berbagai tempat jadi dapat digerakkan oleh berbagai pihak yang terhubung.

Menurut Ayu, investasi ini menjadi populer karena sebetulnya dalam dunia keuangan, ini adalah Removal of Middleman, jadi semisal kita mau kirim uang ke seseorang biasa kan melewati bank harus ada beberapa proses dan juga memakan waktu yang lama. Sedangkan dengan menggunakan Crypto waktunya lebih instan (7 hari 24 jam), jadi dapat terkirim dengan 1 - 15 menit jika melakukan pengiriman uang menggunakan Crypto. Selain itu dengan menggunakan Crypto fees yang ada lebih kecil antara $0.2 - $2,0.

Di Indonesia, regulasi untuk Cryptocurrency diatur dalam peraturan Menteri perdagangan no 99 Tahun 2018, jadi aset Crypto ini adalah legal di Indonesia namun sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka bukan sebagai alat pembayaran. Juga terdapat Peraturan BAPPEBTI nomor 5 Tahun 2019 mengenai ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto yang mengatur pertukaran mata uang kripto ini.

Untuk bertransaksi, bisa dilakukan minimum dalam uang rupiah Rp 50.000, kita bisa memulai investasi dengan Crypto. Menurut Ayu, Tokocrypto merupakan platform untuk jual beli Crypto pertama di Indonesia yang sudah terdaftar di BAPPEBTI. Jadi selain sebagai toko jual beli, ada juga toko news yang memberikan informasi, dan ada juga Toko Outreach. Bahkan di Tokocrypto, terdapat dua program menarik dari Tokocrypto, selain jadi trader jangka panjang bukan jangka pendek. Ada juga passive income dari lock reward (hanya dengan mendiamkan aset yang dimiliki, maka bisa bertambah asetnya).

Pandangan tambahan diberikan oleh Kavi Saglani, Vice President of Marketing, Cake DeFi Fintech, sebuah perusahaan financial technology yang berbasis di negara Singapore. Kavi menjelaskan bahwa di jaman high tech seperti sekarang, semua transaksi untuk DeFi atau Decentralized Finance sangat dimudahkan. Bukan hanya Bitcoin saja yang bisa diperdagangkan tapi berbagai mata uang kripto lainnya atau NFT (Non-Fungible Tokens) seperti Ethereum. Menggunakan aplikasi CakeDefi, bahkan pemakai paling awam pun akan dengan mudah mengelola aset kripto mereka. Banyak manfaat termasuk variasi, pengembangan, pemrosesan, pengelolaan, keamanan, dan ketahanan dari perubahan sehingga pengguna bisa tenang dan merasa aman. Berbagai layanan seperti staking, lending, dan liquidity mining dengan mudah bisa dilakukan melalui apps CakeDefi. Pengguna CakeDefi bahkan sudah mencapai pertumbuhan 30.000 pengguna baru per bulan, dengan jumlah asset total sampai 16.000 BTC (Bitcoin), dan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat pada CakeDefi.

Pada akhir diskusi di artikel ini, mungkin untuk para pembaca menjadi sangat penasaran, kalau begitu, di jaman high tech ini, jika saya ingin menjadi kaya, pilih yang mana sich investasi terbaiknya? Jawaban atas pertanyaan ini tentunya tidak ada yang bisa 100% dan tidak ada jaminan apapun dari para Expert Speakers di atas. Mengapa? Karena tidak ada investasi yang sudah pasti 100% menguntungkan dan membuat kaya, karena setiap jenis investasi bisa menguntungkan dan membuat kaya hanya dengan kerja keras, kejelian, kekayaan pengetahuan dan kecermatan dari kita sebagai investor yang akan menanamkan kekayaan kita di salah satu jenis investasi tersebut.

Sebagai penulis, saya sendiri seorang investor emas dan investor mata uang kripto, dan saya masih ragu-ragu untuk masuk investasi saham. Namun demikian, kemajuan high tech ini betul-betul membuat semua kemudahan investasi hanya dengan sentuhan tangan di perangkat bergerak kita loh! Bahkan biayanya transaksi dari investasi kekinian ini pun semakin rendah dan semakin mudah untuk melakukannya. Hanya saya mengingatkan, bahwa saya percaya bahwa apapun yang menjadi pilihan kita, kitalah yang harus bekerja dengan cermat tanpa lelah mangawasi perkemangan aset investasi kata. Di akhir kata, apapun yang tertulis di atas, dapat dipersepsikan apapun oleh pembaca, dan oleh karena itu, semua yang penulis buat di atas dan tindakan dari pembaca yang diakibatkan daripadanya bukan tanggung jawab penulis maupun pihak-pihak yang disebutkan diatas. Semoga artikel ini bermanfaat untuk membuka wawasan anda semua!

               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun