Mohon tunggu...
Ilham Ramdhan
Ilham Ramdhan Mohon Tunggu... Teknisi - IT Technical Support

More info : www.tutorialsingkat.id

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Ketindihan Erep-erep Sampai 7 Kali dalam Semalam

5 Oktober 2020   22:21 Diperbarui: 25 Januari 2021   22:04 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penampakan erep-erep

Ini pengalaman kisah nyata kehidupan saya melihat sosok erep-erep didalam kamar sendiri. Kejadian ini terjadi di rumah orang tua saya yang terletak di sebuah komplek daerah cibiru, Bandung Timur.

Bagi yang belum tahu erep-erep itu apa. Ereup-ereup itu seperti ketindihan sesuatu yang sangat berat disaat tidur dan seluruh anggota tubuh sulit untuk digerakan, bahkan untuk berteriak pun tidak bisa. 

Meskipun kini sudah banyak fakta medis tentang ketindihan erep erep seperti yang saya kutip pada web alodokter yaitu :

Ketindihan, secara medis disebut dengan sleep paralysis, adalah peristiwa ini biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur, berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Namun lain hal dari pengertian ketindihan seperti diatas, ini yang saya rasakan dan akan saya ceritakan melalui tulisan ini.

Awalnya seperti biasa saya tidur di kamar saya yang berantakan dengan baju kotor yang berserakan dimana-mana. Tak lama kemudian saya seperti melihat tubuh saya sendiri yang sedang tertidur. Saya berfikir itu seperti mimpi atau halusinasi karena lelah nya tubuh saya oleh aktivitas ngampus seharian.
Namun lama-lama saya merasakan sesak nafas, seperti terhimpit sesuatu yang sangat berat dan tubuh saya pun tidak bisa bergerak sama sekali. Lalu tak lama setelah itu saya mendengar suara jeritan perempuan yang sedang marah terdengar sangat jelas ditelinga saya. Semakin lama suara jeritan itu terdengar, semakin keras juga suaranya dan saya semakin terasa sesak saat bernafas.

Ingin rasanya untuk meminta tolong, tetapi tidak bisa terucap sedikit pun kata kata oleh bibir saya dan badan saya itu terasa sangat kaku. Dalam hati saya berkata, "saya ingin cepat bangun jika itu hanyalah mimpi". Lantunan ayat ayat dan doa sebisa mungkin saya ucapkan dan sampai akhirnya saya terbangun kaget. Keringat bercucuran jatuh diwajah dan badan saya sehingga membuat baju yang saya kenakan tidur pun lembab dan basah.

"itu mimpi, hanyalah mimpi", saya menegaskan pada diri saya sendiri karena saya merasakan ketakutan yang luar biasa. Setelah itu saya coba kembali untuk tidur. Namun tak lama kemudian hal yang sama terulang kembali. Setiap saya memejamkan mata dan tertidur suara wanita yang sedang marah itu pun terdengar kembali dan badan tidak bisa digerakan lagi. Saya ulangi dengan membaca lantunan doa hingga saya terbangun.

Saya coba membalikan bantal, karena mitos yang pernah orang tua saya bilang dulu yaitu "jika bermimpi buruk maka coba balikan bantal". Saya pun tidur kembali. Namun kenapa saya ketindihan kembali??? Kejadian ketindihan ini terjadi setiap saya memejamkan mata dan berusaha untuk tidur. Saya ketindihan erep-erep dan mengganggu tidur saya lebih dari 3 kali malam itu.

Akhirnya saya merasa sangat kesal karena tidak bisa tidur dengan nyaman disaat badan sudah lelah dan ingin beristirahat. Saya ingat perkataan ibu saya mengenai sapu lidi dan kegunaannya. Katanya jika ada makhluk halus coba bawa sapu lidi untuk berjaga-jaga dan agar tidak di ganggu. Mungkin orang tua dulu mempercayai mitos itu.

Saya ambil sapu lidi yang berada dikamar saya, kemudian saya pukul-pukulkan sapu lidi tersebut ke semua tembok dikamar saya. Karena kondisi saya saat itu sedang sangat emosi karena selalu diganggu, saya berkata-kata sambil memukulkan sapu lidi dengan ucapan : "kalo berani muncul tampakin diri, jangan berani nya waktu saya tidur" spontan kata-kata itu terucap karena saya sangat emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun