Mohon tunggu...
Ilham Ramdhan
Ilham Ramdhan Mohon Tunggu... Teknisi - IT Technical Support

More info : www.tutorialsingkat.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penampakan Pocong Duduk Perbatasan Komplek

3 Oktober 2020   22:37 Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:44 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah sendiri dari sumber: pinterest.com/Embellishment Drawing

Kami berdua kaku dan hanya menunjuk ke arah pocong duduk itu
Surat pendek yang niatan akan di bacakan hanya terucap "binass... binasss, binasss.... binassss"
Ingin berteriak pocong hanya terucap " pppooo, pppooo, pppooo . . . "

Tak lama dari itu tia bisa berteriak dengan berkata "pocooooooooongg"
Dan Tia langsung berlari meninggalkan saya.
Sekuat tenaga saya berusaha ikut berlari juga menyusul tia, namun sangat berat sekali badan di gerakan.
saat berlari saya sempat melihat kebelakang dan pocong duduk masih terlihat di sudut itu

Akhirnya kita berdua bisa berlari sangat kencang meninggalkan pocong duduk itu
karena kecapean dan berlari sangat kencang kita pun berhenti sejenak
nafas seperti berat capek dan kaki pegal
Namun kita berhenti di depan rumah kosong.
Ucap tia "ini didepan rumah almarhum pa omon yang baru meninggal belum lama dan kosong karena tidak ada yang menempati"
Baru saja berbicara itu tiba tiba burung koreak yang sangat besar menyambar ke depan kita berdua dan berbunyi sangat keras "eakkkkkkk . . . eakkkkkkkk"
Spontan kita berdua berlari kembali terbirit birit serta berteriak teriak tidak jelas
kita sampai ke kemah dan langsung membangunkan dua teman yang masih teridur pulas
dengan panik saya dan tia memnita semua teman kita baca doa doa supaya dijauhkan dari makhluk halus
didalam kemah malah terdengar suara anjing yang bolak balik lalu mengonggong "auuuuuuuuuu ... auuuuuu . ."
suasana makin tidak jelas dan terasa mencekam,
kita memutuskan untuk pulang saja kerumah masing-masih dan meninggalkan kemah

Esok pagi nya kita cerita pada orang tua kita dan tetangga,
konon ceritanya malah ada tetangga yang sampai berhadapan dan tatap muka langsung dengan pocong itu
pocong itu sempat seperti menghalangi tetangga yang akan melintas jalan,
mendengar itu kami semakin takut dan jika tidak salah ingat, teman saya tia sempat sakit sesudah kejadian itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun